“—tertarik,” sela Nathan, sangat perlahan.Zhiya berhenti bernapas. “Apa?”“Terhadap anomali,” tambahnya tenang, seolah membahas eksperimen lab. “Data tidak cocok. Ujian awal, nol. Hari ini, percikan. Saat itu, sensor tantangan aktif tanpa niat. Tiga hal, satu orang. Aku… mencoba menyusun persamaan.”Zhiya menahan tatapan. ‘Ia bukan menggoda. Ia menganalisis. Kenapa rasanya tetap… menohok?’Sorak-sorai kembali bergemuruh, semakin liar. Beberapa murid mulai meneriakkan gabungan nama mereka. “Nath—Zhi! Nath—Zhi!” Seseorang meniup peluit entah dari mana. Seseorang yang lain memutar efek confetti di holo.“Luar biasa,” gumam Zhiya datar. “Kita dijadikan festival.”“Kamu bisa menyalakannya,” ucap Nathan tiba-tiba.“Apa?”“Petirmu,” katanya, setengah menantang, setengah… penasaran. “Kamu bilang bisa membuat rambutku berdiri selama seminggu. Buktikan. Di sini.”“Gila?” Zhiya memelototnya. “Kamu mau seluruh kantin gosong?”“Jika kamu tidak bisa, mereka akan menganggapmu berbicara kosong. Jika
Dernière mise à jour : 2025-08-25 Read More