Pak Karyo melihat perubahan ini, senyum tipis tersungging di bibirnya. Tangannya terus membelai wajah Maya, turun ke lehernya, lalu kembali naik untuk mengusap bibir Maya yang masih bengkak. Sentuhan lembut itu. membuat Maya mendesah pelan, matanya setengah terpejam menikmati perhatian yang tidak terduga ini. Tepat saat Maya mulai tenggelam dalam kenyamanan ini, Pak Karyo tiba-tiba bertanya, "Bu Maya suka, ya? Suka waktu saya pake mulut Bu Maya?" Pertanyaan itu menghantam Maya seperti air dingin. Matanya terbuka lebar, menatap Pak Karyo dengan campuran kaget dan bingung. Apa yang dia bicarakan? Apakah ini jebakan? 'Mulut Bu Maya mainin milik saya, maksudnya, Pak Karyo memperjelas, nadanya tetap lembut tapi tatapannya menantang. "Itu kan berhubungan program, Bu. lya sih, buat bikin saya bangun, tapi kalo cuma buat hamil, nggak perlu selama itu. Apalagi jilatin semua milik saya. Itu buat apa coba kalo buat program?" Maya menelan ludah, tenggorokannya terasa kering. Pak Karyo bena
Last Updated : 2025-09-11 Read more