Titikane wis ketemu iki. Tak gawe kiepek-klepek tenan. (Titiknya sudah ketemu ini. Kubuat tidak berdaya sungguhan.) Terus, Bu... jangan ditahan..." bisik Pak Karyo, mengubah sudut pinggulnya sedikit, menemukan titik yang lebih dalam. "AAAHHH!" Maya menjerit lebih keras, org*sme keduanya datang hanya beberapa menit setelah yang pertama. Tangannya mencengkeram sprei di bawahnya, tubuhnya bergetar, matanya terpejam erat. Pak Karyo terus bergerak, keringat menetes dari dahinya ke dada Maya, menciptakan kilau basah pada kulit keduanya. Dia membungkuk, mencium Maya dalam-dalarn, lidahnya menelusuri rongga mulut wanita itu sementara pinggulnya terus bergerak dalam ritme yang tak terganggu. "Pak... aku nggak kuat lagi..." Maya berbisik di sela-sela napasnya yang terengah, tapi tubuhnya menghianati kata-katanya, pinggulnya masih bergerak menyambut setiap dorongan. "Sekali lagi, Bu..." Pak Karyo mendorong lebih dalam, kejantanannya berkedut, tanda bahwa dia juga sudah dekat. "Bareng
Last Updated : 2025-09-14 Read more