Tubuh Samantha seketika merosot mendengarnya. Jika Damien tak dengan cepat menangkap kedua bahunya, ia sudah pasti jatuh terduduk di jalur pejalan kaki. Air matanya malah semakin tak terbendung. Kalimat Damien bukan hanya menghangatkan hatinya, tetapi membuat Samantha jatuh cinta pada pria ini, sekali lagi. “Kenapa?” tanya Damien seraya menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya agar pandangan mereka bisa saling sejajar. “Kamu membuatku jatuh cinta lagi, Damien.” Senyum Damien merekah semakin manis, “Kamu pikir hanya kamu saja?” bisik Damien di depan Samantha. “Aku yang setiap hari jatuh cinta padamu, Samantha.” Hidung mereka saling bersentuhan. Rasa hangat menjalar di tengah hawa dingin Edinburgh pasca hujan. Kecupan Damien singgah di bibirnya untuk beberapa detik sebelum pria itu berujar, “Sepertinya kamu melupakan sesuatu hari ini.” “Apa?” Damien menggeleng, “Tidak,” katanya. “Mau duduk di sana dengan menikmati cokelat hangat?” Damien menunjuk ke seberang jalan, pada sebuah kafe
Last Updated : 2025-11-29 Read more