Dulu, saat Damien tak menemukan apapun di ponsel milik Seraphina, ia berhenti mencari tahu dari sana karena tahu itu adalah sumber segala luka. Ia memilih untuk menelusuri dengan cara lain, dengan siapa adik perempuannya itu pergi. Membutuhkan waktu baginya untuk mendapat jawaban yang mengerucut pada satu nama, Erick. “Akan saya bawa, Tuan Damien,” jawab Axel menyanggupi. Damien mengusap kasar wajahnya agar tak terlihat ia sedang menyembunyikan air mata. “Akan saya usahakan sebaik mungkin.” “Kabari aku apapun yang kamu temukan di dalam sana. Kembalikan semuanya!” “Baik. Tapi karena informasinya sudah hilang, saya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memulihkannya, Tuan.” “Tidak apa-apa, lakukan dengan baik.” “Baik.” Setelah beberapa perbincangan, Axel kemudian bangun dari duduknya. Membawa tas berisikan laptop dan ponsel milik adik Damien—Seraphina. Giovanni yang mengantarnya keluar, meninggalkan Damien yang sepasang matanya terpejam, menanggung berbagai maca
Last Updated : 2025-09-06 Read more