Saat itu, Giselle benar-benar sangat ingin lari dari sana. Tapi hal itu tak mungkin ia lakukan, bukan? Mata mereka terlanjur saling menatap. Seandainya Giselle mendadak pergi, tak ada jaminan pria itu tidak akan berteriak dan membuatnya malu di sini, di hadapan banyak orang yang bisa menyaksikan mereka. Senyum pria itu merekah, tetapi bukan sesuatu yang indah di pandang seperti jika melihat Damien. ‘Sial!’ umpat Giselle dalam hati. Kedua tangannya meremas tas yang ia bawa. Ruang geraknya terhambat, ia tak bisa berkutik. Pria itu bangun dari duduknya. Sebelah wajahnya yang memiliki bekas luka di sepanjang pipi terlihat mengeras, tetapi juga puas di saat yang bersamaan. “Selamat pagi, Nona Giselle Braun,” sapanya seraya sedikit membungkukkan badan. Ia melangkah mendekat, membuat Giselle benar-benar terpancang di sana, membeku. “Maaf, siapa Anda?” tanya Jeff, memasang badan untuk melindungi Giselle di belakang punggungnya. “Tanyakan pada Nona Giselle, dia bisa menjawab
Last Updated : 2025-09-09 Read more