“Tak pernah kusangka, penomena bintang jatuh ternyata akan seindah ini,” ungkap Lintang sembari melirik ke arah 3 wanita cantik di belakangnya secara bersamaan.“Kanda benar,” angguk Anantari seraya melemparkan senyuman manis menggoda.“Apa pun akan terasa indah jika bersamamu, kanda,” ungkap Putri Asmara dengan wajah merona anggun layaknya bidadari surga.“Diajeng Asmara benar, kakang,” angguk Atmarani. Rambutnya terberai oleh laju terbang, menunjukan kemilau mempesona dari kecantikan seorang pendekar dewa.“Apa kakang tidak akan menggodaku dengan pujian alam seperti kak Lintang?” Mutiara Sendayu kepada Arga.“Aku tidak pandai menghias kata, Sayang. Namun jika harus dibandingkan, tidak ada apapun yang lebih indah dari dirimu,” ungkap Arga membuat wajah Mutiara Sendayu seketika memerah malu-malu.“Sial! Jadi aku harus memuji siapa?” umpat Indrayan.Sontak saja, Zufu, Palwa, Jaya Angkara, Balada, dan Putri Arum pun langsung tertawa terbahak bahak.Begitu pula dengan Lintang, Arga, dan
آخر تحديث : 2025-11-16 اقرأ المزيد