“Dengarkan saja Aru, Bi. Cepat lakukan!” seru Pangeran Arundia.“Hah, dasar payah! Baiklah!” angguk Nayaka dengan nada kesal.Dengan sekali lambaian tangan, Molu di kejauhan langsung menarik semua pasukan monster untuk kembali mundur menyelam ke dalam lautan.Sementara para pasukan wanita masih tetap berperang melawan prajurit musuh yang tersisa.Meski jumlah musuh masih jauh lebih banyak, tetapi dengan adanya Putri Widuri, Nayaka, Putri Purbararang, pangeran Arundia, Ki Gedeng Alang-alang, dan Kanjeng Ratu Kidul, jumlah 10 juta pasukan bukan lagi persoalan. Bagi mereka, 10 juta pasukan musuh hanyalah butiran buih di hamparan tepi lautan.Wush!Pangeran Arundia berputar cepat seraya menghunuskan kerisnya, menciptakan penomena beliung tajam yang memotong banyak prajurit lawan.Sring! Sring! Sring! .... sring!Kepala, tangan, kaki, serta tubuh para monster berhidung panjang berhamburan ke atas lautan. Membuat air laut yang tadinya biru berubah menjadi hitam karena terkontaminasi darah m
Terakhir Diperbarui : 2025-11-19 Baca selengkapnya