Deon menegang. Ia berusaha menahan diri agar tidak membalas ucapan itu dengan ketus. Bella hanya tertawa kecil, wajahnya memerah,entah karena malu atau karena demam yang masih tersisa. “Doakan saja, Kakek,” katanya dengan nada menggoda. “Mungkin segera.”Para tamu tertawa, suasana menjadi lebih hangat. Hanya Deon yang tetap kaku, meneguk anggurnya tanpa berkata apa pun.Melihat itu, Kakek Robert melirik sekilas ke arah Cahyo, yang sejak tadi berdiri di belakang Deon sebagai pengawal pribadi. Tatapan itu cukup bagi Cahyo untuk mengerti maksudnya. Ia mendekat dengan sopan, lalu menuangkan kembali anggur ke dalam gelas Deon, sedikit lebih banyak kali ini.Deon, tanpa memperhatikan, meneguknya lagi. Dan lagi.Percakapan di sekelilingnya semakin ramai, tawa-tawa memenuhi ruangan, tapi kepalanya mulai terasa berat. Sementara Bella masih berbaur dengan para investor, tertawa anggun, memainkan perannya sebagai wanita sempurna di sisi pengu
Last Updated : 2025-10-27 Read more