Lena berdiri di balik tirai ruang duduk lantai bawah, memperhatikan diam-diam dari jendela besar yang menghadap taman samping. Di sana, di tengah jalur berpaving rapi, Andini tampak tengah berjalan perlahan—masih terpincang, meski lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Di belakangnya, salah satu asisten rumah tangga tampak siaga. Lena tahu, ekspresi Andini terlihat terlalu lelah untuk seseorang yang baru saja menjalani terapi fisik."Dia terlalu dipaksa," gumam Lena, lebih kepada dirinya sendiri.Tak lama kemudian, suara langkah berat terdengar menuruni tangga. Lena tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang. Aroma khas parfum Hannan yang maskulin dan langkah tegapnya sudah lebih dari cukup untuk dikenali."Hannan," panggil Lena sebelum putranya benar-benar melewati ruangan.Hannan berhenti. Menoleh sekilas, lalu berdiri tegak, kedua tangannya diselipkan ke dalam saku celana."Ada apa?" suaranya datar, seperti biasa.Lena mendekat, pelan, menahan nada suara agar tidak terdengar m
Last Updated : 2025-07-22 Read more