Setelah meninggalkan Arif, aku pindah ke sebuah kota di selatan yang asing. Meskipun agak tidak terbiasa dengan iklim dan makanan di sini, tetapi setelah meninggalkan masa lalu, semangatku untuk hidup kembali menyala.Aku menggunakan sisa uang yang kumiliki selama ini untuk menyewa sebuah rumah kecil yang sederhana tetapi hangat. Kemudian, aku menemukan pekerjaan sebagai pegawai kantor di dekat tempat tinggalku. Meskipun gajinya tak seberapa, tetapi cukup untuk menopang hidupku sendiri.Setiap pagi ketika berangkat kerja, pemilik toko bunga di lantai bawah, Rian, selalu memberiku senyum yang hangat. Dia tampan, cerah, dan ramah. Senyumnya seperti segaris sinar matahari yang menembus ke dalam hatiku, memberiku kehangatan yang sudah lama hilang.Awalnya, saat kami belum begitu kenal, aku hanya akan menanggapi dengan senyum yang sopan.Ketika pulang kerja, Rian akan memberikan aku sebatang bunga margaretha. "Sari, sudah capek kerja? Bunga ini untukmu, semoga kau suka."Dia berbicara
Read more