Aroma wafel, telur orak-arik, dan kopi hitam memenuhi ruang makan besar keluarga Nugraha. Aria turun lebih dulu. Penampilannya sudah rapi dan siap berangkat kerja, seolah insiden di pagi buta tadi tidak pernah terjadi.Di meja makan, beberapa orang telah menunggu.Tuan Abram duduk di ujung meja, wajahnya masam seperti biasa—atau mungkin sedikit lebih masam pagi ini.Gustav Nugraha, paman Aria, langsung tersenyum hangat begitu melihat keponakannya masuk.Di sebelahnya ada istrinya, Isla Haidi, wanita berambut pirang, elegan, dan ramah, serta putri mereka, Ava, gadis dua puluh tiga tahun yang terlalu ceria untuk jam makan pagi.“Morning, Aria!” Ava melambai heboh.Aria tersenyum lebar dan duduk di sebelah Kakeknya.“Di mana Aditya? Dia datang tadi malam, kan?” tanya Ava sambil melirik tangga.“Ya, di mana suamimu, Aria?” Isla menambahkan dengan nada penasaran.Mereka memang baru melihat Aditya sekali—saat pesta pertunangan keluarga—bahkan belum sempat berkenalan resmi. Tapi entah bagai
Last Updated : 2025-11-17 Read more