"Silahkan masuk, Pak Nelson." Nelson yang berpostur tinggi tegap terlihat seperti mantan tentara itu terlihat menjulang di dalam rumah mungil berdesain klasik eropa pedesaan tersebut. "Rumahnya nyaman sekali," pujinya seraya menelusuri tiap sudut rumah bercat dominan biru muda ini. Perhatian Nelson pada deretan foto-foto dan mendekati untuk melihat lebih jelas. "Nenek saya suka memajang foto-foto kami, itu sebagai memori baik katanya." Dengan kedua tangan bertaut ke belakang sekilas seperti prajurit yang sedang sikap istirahat, Nelson perhatikan satu-persatu foto. Bukan hanya satu, tapi ada beberapa yang di tatapnya cukup lama. "Mungkin nenek sedang menjemput Carlitos, adik saya, jadi belum datang. Mau saya buatkan apa, pak? Masih ada waktu sebelum pesawat saya terbang." Nelson menoleh sebentar, "Apa saja, nona." "Baiklah." Bella ikut terdiam beberapa saat, sebelum beralih ke dapur. Bagi Bella, Nelson berbeda dengan tamu-tamunya sejak beberapa hari ini. Nelson lebih lama memand
Terakhir Diperbarui : 2025-08-18 Baca selengkapnya