Bab 52: Ternyata sudah direncanakan. Pagi. Jam tujuh lewat lelaki yang ternyata bernama Hardi kembali datang ke rumah Nadya. Kali ini dia datang sendiri tanpa dua pemuda yang menemaninya kemarin. “Maaf, Bu Nadya. Saya jadi tidak enak,” ucapnya dengan sedikit senyuman. Nadya menatap Pak Hardi yang pagi ini penampilannya berbeda dengan kemarin. Kali ini lelaki itu terlihat segar meski tubuhnya hanya dibalut pakaian pekerja proyek yang sudah sedikit lusuh. “Sedang banyak pikiran, ya, Pak?” tanya Nadya sambil menyerahkan sebuah obeng pada Pak Hardi. Pertanyaan yang sebenarnya Nadya sadari hanya sekedar berbasa-basi. “Ya, begitulah, Bu,” jawab Pak Hardi santai. Tanpa sedikitpun menatap wajah Nadya. “Akmalnya, ada?” tanya Pak Hardi pula. “Keluar pergi membeli sarapan.” jawab Nadya. Sambil memandang ke jalan yang masih sepi. “Oh, belum sarapan, ya. Kalau saya tahu Ibu Nadya belum sarapan, sebelum kesini saya bawakan Ib
Last Updated : 2025-11-11 Read more