Taylor melangkah pelan melewati jalan setapak menuju pemakaman pribadi. Di sampingnya, Geo berjalan tenang, tangan dimasukkan ke saku celana, langkahnya mantap seperti biasa.Sebenarnya Taylor tidak menyangka Geo mau ikut. Ketika ia menyebut ingin ke makam orang tuanya, ia hanya berniat pergi sendiri. Tapi Geo berkata singkat, “Aku temani kamu.” Tanpa alasan, tanpa banyak kalimat.Kini mereka berdiri di depan dua nisan. Rumput-rumput liar tumbuh rapi di sekeliling, menandakan tempat itu rajin dibersihkan. Taylor jongkok, menyentuh permukaan batu yang dingin. Ia mulai membersihkan dedaunan dan debu dengan saputangan kecil yang ia bawa.Geo diam, berdiri beberapa langkah di belakang, memberi ruang—namun tidak pergi.Taylor menarik napas panjang. Suaranya pelan, namun jelas.“Ma… Pa…” Taylor tersenyum kecil, sedih dan hangat sekaligus. “Maaf, Aku baru datang lagi.”Tangannya berhenti seben
Last Updated : 2025-11-04 Read more