Malam itu, di kamar tamu mansion orang tuanya, Geo berbaring menatap langit-langit. Lampu tidur redup, tapi pikirannya masih terang benderang.Setiap memejamkan mata, bayangan wajah Grey yang ceria dan Blue yang dingin kembali muncul, dadanya terasa sesak.Ia menghela napas panjang, berguling ke samping, lalu duduk bersandar di punggung ranjang. “Kenapa rasanya begini berat…?” gumamnya lirih.Tatapannya jatuh pada laptop di meja. Perlahan ia bangkit, menarik kursi, lalu menyalakan layar. Email pekerjaannya terbuka, dan di sanalah sebuah ide muncul.Bianca… dia tidak akan mudah ku dekati lewat cara biasa. Dia terlalu berhati-hati. Tapi ada satu pintu yang bisa kubuka… pekerjaan.Geo tersenyum tipis, meski hatinya masih bergejolak. Jemarinya mulai mengetik—membuka percakapan profesional, seolah tidak ada hubungan pribadi di antara mereka. Ia tahu Bianca tidak akan bisa menolak jika itu menyangkut pekerjaan.Sambil menatap layar, ia bergumam dalam hati.“Jika aku tidak bisa langsung mend
Last Updated : 2025-08-29 Read more