Grey sudah duduk di lantai ruang keluarga, membuka kotak STEM kit dengan mata berbinar. Tangannya sibuk menyusun bagian-bagian kecil, meski belum tahu caranya.“Mommy, ini bisa jadi robot betulan, kan? Aku mau tunjukkin sama Mister Rafael kalau aku bisa bikin robot yang bisa jalan!” serunya penuh semangat.Bianca menatapnya, senyum kecil tersungging meski hatinya masih penuh dilema.“Pelan-pelan, Sayang. Jangan sampai ada bagian yang hilang.”Di sisi lain, Blue duduk di sofa, memeluk lututnya, menatap buku-buku bergambar tanpa menyentuhnya. Wajahnya datar, tatapannya tajam.“Blue.” Bianca mengusap sayang kepala putranya. “Kenapa, sayang?”“Mommy, aku nggak mau mainan dari orang asing,” ucapnya pelan tapi tegas.Bianca terdiam.“Blue…” Bianca menghela napas panjang. “Daddy Geo bukan orang asing. Dia... daddymu.”“Kalau ini dari orang itu—dia tidak perlu kasih apa-apa.” Nada suara Blue dingin, seperti ada tembok yang sengaja ia bangun. “Kalau dia mau jadi Daddy, kenapa baru sekarang? Ak
Last Updated : 2025-08-30 Read more