Semua Bab Kecanduan Setelah Menikah: Bab 71 - Bab 80

Zoey tidak bicara. Dia berbalik dan berjalan ke mobil yang berhenti di dekat sana. Zayden melihat Zoey dari kaca spion tengah.Harry memanggil, "Zozo, apa kamu tahu status Zayden? Kamu kira kamu bisa jadi menantu keluarganya? Anak kalian sudah digugurkan. Benar, 'kan? Untuk apa kamu mendekatinya lagi? Setelah dia bosan, kamu pasti langsung dicampakkan!"Zoey menghentikan langkahnya dan melihat mobil di depan. Zayden yang duduk di mobil melihat kaca spion tengah, mereka seperti bertatapan.Zayden tidak keluar karena seharusnya Zoey yang mengakhiri masalah ini. Dengan begitu, Zayden baru bisa tenang.Zoey melepaskan pegangan koper, lalu berbalik dan menghampiri Harry. Plak! Dia menampar wajah Harry yang sudah membengkak.Zoey menjelaskan, "Pak Harry, tamparan ini balasan untukmu. Lain kali jangan panggil aku 'Zozo' lagi waktu kita bertemu. Suamiku nggak suka, tolong panggil nama lengkapku. Kalau nggak, aku nggak keberatan mengekspos video mesummu dengan Sheila."Harry terdiam di tempat.

Zoey menggertakkan giginya dan mengambil salah satu gaun tidur dengan memejamkan matanya. Setelah itu, dia masuk ke kamar mandi.Kebetulan Zoey mengambil gaun tidur yang panjangnya hanya menutupi bokongnya. Bahkan, celana dalamnya hampir tidak tertutupi. Ini adalah model gaun dengan 2 tali tipis tanpa busa bra. Bagian belakangnya juga terbuka.Zoey melihat dirinya di depan cermin. Dia merasa sangat gugup seolah-olah akan menghadapi kematian. Zoey menepuk wajahnya yang memerah dan menyemangati diri sendiri.Zoey mengembuskan napas, lalu membuka pintu kamar mandi dan berjalan ke ruang kerja. Zayden sedang mengetik keyboard laptopnya. Tiga kancing kemeja Zayden paling atas terbuka, ikatan dasinya juga dilepaskan dan dibiarkan menggantung di lehernya. Lengan kemejanya digulung sampai ke siku.Pakaian yang dibuat secara khusus itu menunjukkan otot Zayden yang kekar. Bahkan celananya juga menunjukkan bagian bawah tubuh Zayden yang sempurna. Zayden terlihat santai, dia jarang terlihat tidak s

"Beberapa hari ini, aku harus lembur untuk menyelesaikan kerjaan akhir tahun. Mungkin aku nggak bisa pulang kerja begitu cepat," ucap Zayden. Entah ucapan ini ditujukan kepada Zoey atau Jerry, tetapi mereka paham.Jerry buru-buru makan beberapa suap, lalu segera kabur sebelum sepenuhnya kenyang. Zoey tidak berani menanyakan masalah semalam. Baginya, masalah itu seperti sejarah gelap yang sulit diceritakan."Semalam ada urusan penting di perusahaan yang harus kuselesaikan, jadi aku keluar," ujar Zayden. Dia berhenti makan, lalu mengangguk dan menambahkan, "Mungkin beberapa hari ini aku nggak pulang ke rumah.""Oke," sahut Zoey. Dia mengatupkan bibirnya. Apa Zayden sedang melaporkan jadwalnya?Suasana menjadi hening sejenak. Zoey berkata, "Pak Zayden, kamu lanjut makan saja. Aku sudah kenyang, aku pergi dulu."Entah kenapa Zoey panik. Dia buru-buru pergi. Jelas-jelas Zoey tidak makan apa-apa. Zayden mengiakan, lalu lanjut makan sambil termenung.....Selama 1 minggu lebih Zayden tidak pu

Zoey juga ikut bertepuk tangan. Setelah Tessa selesai bicara, Zayden meregangkan lehernya dan berdiri.....Ketiga petinggi itu berjalan masuk ke lift bersama dan naik ke lantai atas. Serena yang masih berstatus karyawan magang diutus untuk menjadi asisten Tessa. Dia juga mengikuti mereka.Seorang manajer juga mendapatkan asisten? Semua orang di departemen desain heboh. Kemudian, ada yang menyebarkan kabar Tessa adalah mantan pacar Zayden.Ada yang mengatakan cinta lama bersemi kembali. Ada yang mengatakan Zayden bertindak ekstrem demi cinta sampai-sampai memindahkan Tessa dari kantor cabang ke kantor pusat.Ada juga yang mengatakan Tessa adalah wanita matre. Sewaktu kaki Zayden terluka sebelumnya, Tessa langsung pergi tanpa ragu sedikit pun. Dia pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studinya. Alhasil, mereka putus.Sekarang Zayden sudah sukses. Tessa langsung kembali. Leah menggeser kursinya dan diam-diam melihat ke arah kantor manajer seraya bertanya, "Menurutmu, apa Pak Zayden lagi

"Acara makan-makan dengan anggota departemen," sahut Zoey. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berpura-pura melihat jam dan berpamitan, "Aku harus pergi dulu. Aku sudah hubungi orang untuk derek mobilnya.""Oke," balas Finley. Dia tersenyum dan tidak berbicara lagi.Zoey mengambil jaket model klasik dari kursi penumpang depan dan membawa kantong plastik. Dia buru-buru mengganti sepatu hak tinggi putih. Zoey mengangguk pada Finley, lalu memanggil taksi dan pergi."Pak Finley, perbaikan mobilnya mungkin menghabiskan biaya ratusan juta. Bapak cuma bicara dengannya sebentar dan nggak menahannya ...," komentar asisten dengan ekspresi terkejut. Dia yang berdiri di samping Finley merasa iri dengan pertemuan orang kaya."Memangnya pakai uangmu?" celetuk Finley. Dia tertawa.....Untung saja, Zoey sampai di bar tepat waktu. Kalau tidak, orang lain pasti akan menganggap Zoey berlagak.Setelah kembali dari Negara Swige, Zoey selalu bertindak hati-hati. Dia takut menimbulkan masalah yang merepotkan.Te