Semua Bab Kecanduan Setelah Menikah: Bab 81 - Bab 90

"Jujur," kata Zoey. Dia memilih jujur tanpa ragu sedikit pun. Tantangan mereka terlalu ekstrem. Sebagian besar orang yang memilih tantangan harus minum anggur yang banyak.Leah mabuk berat, jadi Zoey yang menggantikannya. Namun, botol anggur selalu berhenti di depan Zoey. Salah satu rekan kerja bertanya, "Bu Zoey, terakhir kali kamu melakukannya dengan pria atau ...."Tidak disangka, pertanyaan untuk orang yang memilih jujur juga hampir sama ekstremnya dengan tantangan. Belasan rekan kerja yang duduk bersama tertawa. Biarpun tahu ini hanya permainan, mereka juga sangat penasaran.Bagaimanapun, tidak mungkin wanita cantik seperti Zoey tidak didekati pria. Namun, belum tentu dia pernah ditiduri pria. Pertanyaan ini sama saja dengan menanyakan apa Zoey pantas didekati atau tidak.Ini adalah pertanyaan menjebak. Jika Zoey menjawab "pria", pertanyaan selanjutnya pasti berhubungan dengan pria itu. Zoey tertawa dan mengernyit. Dia menghabiskan 3 gelas anggur impor di atas meja.Untung saja, p

"Dasar mesum, jangan sentuh aku!" bentak Zoey sambil memeluk kantong plastiknya. Dia melihat pria di depannya dengan ekspresi linglung.Fabian mengerang kesakitan. Dia berdiri sejauh 1 meter dari Zoey. Fabian memegang pinggangnya sembari mengernyit. Dia tidak berani mendekati Zoey.Zayden yang sudah sampai menghentikan mobilnya di tepi jalan. Dia buru-buru menghampiri Zoey. Zayden melihat Zoey yang mabuk dan noda merah di lehernya.Zoey merentangkan kedua tangannya dan merangkul pinggang Zayden. Dia memanggil, "Zayden ...."Zayden tertegun sejenak, lalu segera merangkul pinggang Zoey yang ramping untuk memapahnya. Dia bertanya, "Ada apa?"Zayden mengusap kepala Zoey. Melihat Zoey bertelanjang kaki, Zayden langsung menggendongnya.Fabian menunjuk Zoey sekalian menunjukkan luka ringan di lengan dan pinggangnya kepada Zayden. Dia mengeluh, "Kak Zayden, istrimu ini memang hebat. Aku langsung keluar setelah kamu meneleponku. Aku lihat dia duduk sendirian di sini, jadi aku berbaik hati untuk

"Itu ... kalungku ...," ujar Zoey. Dia menyentuh lehernya. Itu adalah pemberian Arkan, tidak boleh hilang.Zayden menyahut, "Di laci dekat tempat tidur.""Oke," balas Zoey seraya mengangguk. Dia segera naik ke lantai atas untuk mengganti baju. Zoey tidak ingin berlama-lama bersama Zayden.Zoey kaget begitu membuka laci tingkat pertama. Dia segera menutup laci itu dengan kuat. Bam!Wajah Zoey memerah saking malunya. Sekujur tubuhnya terasa panas. Dia berkeringat pada musim dingin ini.Kapan Zayden membeli barang itu? Bahannya sangat tipis dan ukurannya sangat besar. Jumlahnya juga sangat banyak sampai-sampai hampir memenuhi laci.Apa yang ingin dilakukan Zayden? Kenapa dia membeli begitu banyak? Apa dia mau meniup balon?Zayden sudah membuat persiapan sejak awal, tetapi kenapa malam itu dia menolak Zoey? Wajah Zoey merah padam dan panas.Zoey menelan ludah. Dia membuka laci tingkat 2 dengan gugup. Kalung dan anting mutiara ada di dalam laci. Perhiasan itu disimpan di dalam kotak kecil.

Ini adalah ucapan yang dilontarkan Zayden saat di Negara Swige. "Sepertinya aku harus berusaha keras biar istriku berinisiatif menyayangiku. Kalau nggak, aku nggak bisa makan daging dan minum kuah. Aku kelaparan."Jadi, kemungkinan kuah yang ingin diminum Zayden .... Orang yang memiliki wawasan luas memang pandai bicara. Bahkan, kata-kata yang vulgar yang dilontarkannya terkesan berseni.Zoey terdiam di tempat dengan wajah memerah. Apa dia harus menganggap Zayden sopan atau cerdik? Zoey merasa serbasalah. Dia ragu untuk menyetujui atau menolak Zayden.Zoey tiba-tiba merasa makin terbebani. Dia seperti memperlakukan Zayden dengan tidak adil. Pria memang suka menyerahkan hak pilih kepada orang lain dan mempersulitnya.Zoey menoleh dan berhadapan dengan Zayden. Dia merangkul pinggang Zayden yang berotot dan berkata, "Nggak ada kuah. Tapi, aku bisa beri kamu sedikit perhatian."Zoey hanya merangkul Zayden 2 detik, lalu melepaskannya dan berjalan ke luar. Bahkan, Zayden tidak sempat memeluk

Setelah masuk ke supermarket, Zayden mendorong troli dan Zoey mengikuti di sampingnya. Mereka memilih beberapa bahan masak dan sayur di dapur. Zoey berhenti di depan daun ketumbar.Zayden melihat Zoey dan bertanya, "Kamu mau makan ini?"Zoey menyahut, "Nggak tahu. Sepertinya boleh dicoba."Zoey teringat waktu itu dia mencium aroma daun ketumbar di tubuh Zayden. Sepertinya bau daun ketumbar tidak terlalu menjijikkan.Zayden mengerutkan bibirnya dan mengangguk. Dia diam-diam mengusap hidungnya. Kemudian, Zayden memilih daun ketumbar yang segar dengan ekspresi serius, lalu mengambilnya dan memasukkannya ke troli.Setelah membeli cukup banyak sayur dan bahan masak, Zayden mendorong troli ke bagian camilan. Dia mengambil banyak keripik kentang, yoghurt, biskuit, dan camilan lainnya.Zoey bertanya, "Kamu juga suka makan camilan?""Aku menstok camilan untukmu, tapi jangan makan terlalu banyak. Nggak bagus untuk kesehatan lambung," sahut Zayden.Zayden tidak suka makan camilan. Namun, dia meli