Pagi itu, sinar matahari menembus tirai tipis kamar apartemen mereka, jatuh tepat di wajah Lyanna yang baru saja terbangun. Pandangannya sempat kabur, tapi begitu melihat sosok Lucian berdiri di depan cermin dengan setelan formalnya, ia langsung terduduk di ranjang. Ada rasa bersalah yang menusuk dadanya. Lucian tampak begitu berwibawa, kemeja putihnya terpasang rapi, dan kini jemarinya sibuk mengikat simpul dasi berwarna gelap. Tatapannya singkat terpantul di cermin, menangkap wajah Lyanna yang masih terlihat letih. "Ada apa, Lyanna? Kenapa kau seperti gelisah?" suara Lucian terdengar tenang, namun tetap mengandung ketegasan khas dirinya. Lyanna menggenggam erat selimut, suaranya lirih. "Maafkan aku, Lucian… aku terlambat bangun. Harusnya aku bisa membantumu bersiap." Lucian menoleh sebentar, menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, antara dingin dan hangat. "Tak apa, Lyanna. Aku tahu kau lelah, itu sebabnya aku tak membangunkanmu." Lyanna terdiam, dadanya berdeg
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-11 อ่านเพิ่มเติม