Shanaya menghindari tatapan tajam Lucien, menarik napas dalam-dalam, berusaha menutupi rasa bersalahnya. "Menunggu Adrian.""Ya sudah."Lucien sama sekali tidak menyembunyikan maksudnya, terang-terangan berkata, "Jangan lupa isi perjanjian itu."Shanaya hampir pingsan.Saat para pelayan lengah, dia menatap tajam Lucien dengan sekuat tenaga.Lucien tahu dia tidak main-main, satu tangan dimasukkan ke saku, melangkah panjang menuju tangga dengan santai.Sesampainya di tangga, dia tiba-tiba menoleh, berkata dengan penuh wibawa, "Oh, ya, naik ke atas sebentar, aku ada sesuatu untukmu."Shanaya tertegun.Shanaya tahu, begitu Lucien membuka mulut, dia tidak akan memberinya ruang untuk menolak.Kalau ditarik-tarik lagi, malah akan terlihat ada maksud tertentu. Dia pun bangkit berdiri dengan anggun dan mengikuti Lucien naik ke lantai atas.Meskipun dia sudah pindah, kamarnya selama bertahun-tahun tidak ada yang berani mengutak-atik.Demi menghindari gosip, Nyonya Gayatri bahkan selalu menyiapka
Read more