Lewis melemah, dia merasa kepalanya hampir meledak.Air mata bercampur darah dari ujung jarinya menetes ke lantai, pemandangan itu tampak menyeramkan.Dia dengan hati-hati mencoba menggenggam tangan Victoria."Victoria, tinggalkan dia. Apa pun yang ingin kamu lakukan, aku bisa mendukungmu. Kembalilah padaku, ya?""Aku hanya memiliki dirimu!"Victoria berbicara dengan dingin, "Kamu masih punya Kaitlin, sedangkan masa depanku adalah milik Liam."Lewis terduduk lemah di lantai, lalu dengan sisa tenaga terakhir, dia menarik pakaian Victoria dan sungguh-sungguh berlutut di hadapannya."Victoria, apa yang harus kulakukan agar kamu mau memaafkanku?"Victoria bahkan tidak menoleh. "Lewis, aku sudah memaafkanmu. Tolong, lepaskan aku.""Victoria, aku nggak pernah membayangkan akan berpisah denganmu. Apa pun yang terjadi dulu, menyakitimu bukanlah niatku.""Aku hanya memohon satu kesempatan lagi, ya?"Victoria menarik paksa tangan Lewis yang mencengkeram bajunya."Lewis, jangan membuatku memandan
Magbasa pa