Mendapati kesimpulan itu, Ronan mulai panik. Pikirannya mulai mengingat-ingat siapa saja musuh yang mungkin pernah dikenali ke Luna.Yosep juga menggunakan koneksinya, tetapi satu-satunya yang ditemukan adalah mobil hitam terakhir yang menghilang di jembatan layang pinggiran selatan. Setelah itu, tak lagi ditemukan jejaknya.Ronan langsung membuka laptopnya dan mengaktifkan pelacak. Yosep mencibir melihatnya. "Kamu bahkan memasang pelacak di tubuhnya? Ini yang kamu sebut memberikan dia kebebasan untuk memilih?""Kami pernah liburan bersama sebelumnya. Kamu nggak tahu 'kan kalau Luna itu buta arah, nggak bisa membedakan timur, barat, utara, dan selatan. Jadi, aku pasang pelacak untuk berjaga-jaga kalau dia tersesat di luar negeri. Lagi pula, pelacak ini hanya aktif kalau Luna sendiri yang menyalakannya."Sayangnya, saat laptop dibuka, pelacak itu sama sekali tidak menunjukkan sinyal. Seketika, sebuah pemikiran terlintas di kepala Ronan. Dia terdiam sejenak, lalu berkata, "Luna nggak pun
Magbasa pa