Short
Sakit Sesaat Demi Kebahagian Masa Depan

Sakit Sesaat Demi Kebahagian Masa Depan

By:  NeytaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
22Mga Kabanata
0views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Luna mempertaruhkan nyawanya sampai kehilangan pendengarannya demi menyelamatkan Yosep, tetapi pada akhirnya malah menjadi bahan hinaan teman-teman Yosep. Dia memutuskan untuk menjalani operasi demi memulihkan pendengarannya, meskipun ada risiko kematian otak. Setelah operasinya berhasil dan dia berniat membagikan kabar bahagia ini, calon suaminya, Yosep, malah menyebut nama cinta pertamanya saat bermesraan dengannya. Ternyata, Yosep masih belum melupakan wanita itu sampai sekarang. Luna yang dikecewakan akhirnya sadar dan pergi ke luar negeri. Dia melepaskan semuanya, termasuk Yosep.

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Kakek, aku sudah memikirkannya matang-matang. Aku tetap memutuskan untuk pergi ke luar negeri."

Suara bergetar milik kakek Yosep, Santos, terdengar dari ujung telepon. "Terus ... gimana dengan pernikahanmu dan Yosep?"

"Nggak akan diadakan," jawab Luna dengan tegas.

Dari seberang, Santos menghela napas dengan pasrah. "Ini kesalahan Keluarga Djohar padamu. Beberapa tahun ini, kami telah menyia-nyiakan waktumu. Biar Yosep memberimu sedikit kompensasi."

Kini, memberi kompensasi atau tidak sudah tak ada artinya. Utang budi Luna kepada Keluarga Djohar sudah lunas. Akhir terbaik adalah tidak saling berutang apa pun.

"Nggak perlu," kata Luna. "Tolong jangan beri tahu dia dulu tentang ini."

Santos pun menyanggupi.

Kini, Luna bukan lagi si gadis tuli yang sering menjadi bahan ejekan. Pendengarannya telah pulih. Masa depannya akan lebih cerah. Dia memejamkan mata, mengingat kembali percakapan dengan Santos beberapa hari lalu.

....

Beberapa hari sebelumnya, Luna berkata kepada Santos. "Aku sudah memutuskan, aku akan menjalani operasi rekonstruksi tulang pendengaran."

Meskipun takut, suaranya sangat tegas. Peringatan dokter masih terngiang di telinga Luna. "Kalau operasi rekonstruksi ini gagal, bisa berdampak pada saraf otak dan menyebabkan kematian otak. Bu Luna, apa kamu sudah siap?"

Alasan Luna bersikeras menjalani operasi adalah karena Yosep selalu tidak sabaran dan langsung mencopot alat bantu dengarnya setiap kali mereka bermesraan. Belum lagi teman-teman Yosep yang sering mengejeknya karena akan menikahi seorang gadis tuli.

Saat itu, Luna berpikir kalau pendengarannya kembali normal, Yosep pasti akan senang. Makanya, dia mempertaruhkan segalanya dan menyelesaikan operasi tersebut. Saat masuk ruang operasi, dia sempat melirik layar ponsel untuk terakhir kalinya. Tidak ada pesan. Namun, Luna sudah terbiasa dengan sikap Yosep yang kadang hangat kadang dingin.

Untungnya, kali ini takdir berpihak padanya. Setelah operasi selesai, Luna sangat bahagia dan menantikan Yosep pulang. Dia ingin memberi tahu bahwa dia telah menjalani operasi rekonstruksi tulang pendengaran dan sekarang sudah sama seperti orang normal.

Demi memberi kejutan, Luna masih mengenakan alat bantu dengarnya. Dia ingin Yosep yang melepaskannya sendiri.

Namun, yang datang adalah Yosep yang mabuk berat. Sebelum Luna bisa bereaksi, Yosep yang baru masuk rumah langsung menekannya ke pintu masuk. Tangan Yosep mencengkeram bahunya, mencium bibirnya tanpa memberinya kesempatan berbicara.

Luna belum pernah melihat sisi Yosep yang sekuat dan sekeras ini. Saat dirinya diangkat ke sofa, ciuman Yosep mulai mendarat lembut di leher, lalu telinganya. Kemudian, Yosep sendiri mencopot alat bantu dengar itu. Ini adalah kebiasaan Yosep selama bertahun-tahun. Dulu Luna berpikir Yosep hanya merasa benda itu mengganggu.

Melihat pria di atas tubuhnya, Luna bersiap untuk memberi tahu bahwa pendengarannya telah pulih. Ketika dia ingin membuka mulut, tiba-tiba terdengar gumaman Yosep. "Ruru ... Ruru ...."

Luna yang pendengarannya baru saja pulih kini sangat sensitif terhadap suara. Tubuhnya langsung membeku. Sayangnya, Yosep yang sedang berhasrat tak menyadari apa-apa. Ternyata yang dipanggil bukan "Lulu", melainkan "Ruru".

Selama ini, Yosep masih belum benar-benar melupakan Ruha. Setiap kali mereka berhubungan intim, Yosep selalu mencopot alat bantu dengarnya bukan karena benda itu mengganggu, tetapi agar dia bisa memanggil nama Ruha dengan leluasa.

Ruha memang pernah menyakitinya hingga hampir meregang nyawa, tetapi Yosep tidak pernah bisa melepaskannya. Sungguh menyedihkan. Lantas, bagaimana dengan dirinya? Hanya boneka yang datang saat dipanggil dan dibuang saat tak dibutuhkan?

Saat dibutuhkan, disayang dan disentuh. Saat tak dibutuhkan, hilang pun tak dicari. Luna mengira dirinya sudah masuk ke hati Yosep, tetapi ternyata sejak awal itu hanya khayalan dirinya sendiri.

Menatap Yosep yang kini tertidur, Luna mendapati layar ponsel Yosep tiba-tiba menyala. Pesan dari adiknya.

[ Kak Ruha sudah balik dari luar negeri, sudah cerai juga. Ini kesempatanmu! ]

Jadi, itu alasannya Yosep bertingkah aneh hari ini. Orang yang dia rindukan selama ini, Ruha, telah kembali. Karena itulah, Luna menelepon Santos.

Keluarga Djohar memang berjasa besar padanya. Dia mendapat bantuan dari Santos. Makanya, saat diminta untuk merawat Yosep yang patah hati karena ditinggal Ruha, dia tak menolak. Terlebih lagi, Luna memang diam-diam menyukai Yosep sejak lama. Kesempatan itu menjadi anugerah yang tidak bisa dia tolak.

Dulu setelah Ruha pergi ke luar negeri dan memutus Yosep secara sepihak, Yosep hancur total. Cara Yosep melampiaskan kesedihan pun bukan dengan alkohol atau rokok, melainkan dengan olahraga ekstrem seperti ski, menyelam, terjun payung, balap mobil, panjat tebing. Dalam dua minggu, dia hampir kehilangan nyawanya.

Saat Luna ditugaskan mendadak untuk merawat Yosep, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya, satu-satunya cara yang dia lakukan adalah mengikuti semua kegiatan Yosep. Awalnya Yosep tak menggubris Luna, sampai insiden saat menyelam terjadi.

Saat menyelam, tabung oksigen Yosep sobek terkena karang dan nyawanya dalam bahaya. Luna memberikan tabungnya kepada Yosep. Akibat tekanan air laut, syaraf pendengaran Luna rusak. Dia pun kehilangan pendengarannya.

Setelah selamat, Yosep bangkit dan kembali menata kariernya. Sementara Luna, karena sudah menyelamatkannya, dia diizinkan tetap berada di sisi Yosep.

Yosep mengikuti keinginan kakeknya dan bertunangan dengan Luna. Dia bahkan berjanji, "Aku akan menjagamu baik-baik. Aku akan belajar mencintaimu."

Saat itu, Luna merasa sangat bahagia. Namun, manusia memang serakah. Dulu dia hanya ingin bisa berada di sisi Yosep, tetapi lama-kelamaan dia mulai menginginkan tempat di dalam hati Yosep.

Kembalinya Ruha ke negara ini membuat semua impiannya hancur. Kini Luna pun sadar, sudah waktunya pergi.

Sebelum sempat larut dalam kesedihan, Luna yang masih tenang pun membuka ponselnya. Yang menyambutnya adalah tugas dari aplikasi belajar bahasa yang menumpuk.

Luna pun menangis sambil menghafal kosakata. Namun, kali ini dia tidak perlu lagi memakai alat bantu dengar untuk belajar bahasa.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
22 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status