“Silakan duduk, Pak Arya, Bu Retno,” ucap Adnan dengan tenang, suaranya berat dan berwibawa. “Saya Adnan Adilla, pengacara yang mewakili Ibu Naira Ayu Lestari.” Kedua tamunya saling berpandangan sejenak. Retno masih tampak belum percaya sepenuhnya. Ia mengira, paling tidak, Naira akan diwakili pengacara kantor biasa, bukan nama besar yang sering muncul dalam kasus artis ternama dan pengusaha besar. Sebisa mungkin Retno mencoba menyembunyikan keterkejutannya dengan senyum kaku. “Saya tidak mengira kalau Naira mampu menyewa pengacara sekaliber Anda, Pak Adnan. Saya pikir…” Adnan memotong dengan lembut tapi tegas. “Bu Naira sudah mempercayakan seluruh proses ini kepada kami. Dan saya di sini bukan untuk berdebat, melainkan menyelesaikan. Seperti yang Ibu dan Bapak tahu, perkara rumah tangga sering kali bisa berakhir damai, asal semua pihak mau menurunkan ego masing-masing.” Retno menatap Arya, tapi pria itu hanya mengangguk singkat, memberi isyarat agar istrinya menahan diri. “
Last Updated : 2025-11-06 Read more