"Kak, Jati dan aku benar-benar saling mencintai. Kamu biarkan kami bersama, ya?""Lagi pula, kami sudah melakukan hubungan suami istri. Kalau aku nggak menikah dengan Jati, bagaimana aku bisa menikah nanti?"Dalam keadaan setengah melamun, aku mendengar adik perempuanku, Dianti Baskara, menangis.Ayahnya juga berbicara membelanya."Gayatri, bagaimana kalau kamu bertunangan dengan yang lain? Dianti sudah melakukan kesalahan karena kehilangan akal sehatnya untuk sesaat."Selama ini, ayahku selalu memihak pada Dianti karena aku adalah anak haramnya, sedangkan Dianti adalah anaknya yang lahir dari pernikahan yang sah.Aku menatap Dianti yang sedang berlutut di tanah.Meskipun wajahnya basah oleh air mata dan tampak begitu sedih, binar ambisi dan kegembiraan di matanya tetap terpancar dengan jelas.Aku tahu Dianti juga terlahir kembali, dia bahkan sengaja naik ke atas tempat tidur Jati terlebih dahulu.Di kehidupanku sebelumnya, tunangan yang kupilih adalah Jati Jatmiko, putra sulung dari K
Baca selengkapnya