Lahat ng Kabanata ng Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?: Kabanata 21 - Kabanata 30

Hayden teringat pesan Stewart dan Josie, lalu menjawab dengan tergagap, "Aku nggak tahu namanya.""Kamu nggak tanya namanya?"Valencia tidak pernah meragukan kata-kata Hayden. Dia yakin Hayden adalah anak yang jujur dan tulus, juga tidak akan berbohong. Kini, dia tidak seyakin itu.Melihat Hayden yang tergagap dan tak mampu menjawab, Valencia melepaskannya dengan kecewa.Valencia keluar dari kamar Talia, lalu kebetulan bertemu dengan Stewart dan Yenny.Ketika melihat kesedihan ibunya, Hayden teringat tamparan yang diberikan ayahnya. Tamparan itu masih menghantuinya. Jika tahu dia membuat ibunya sedih lagi, ayahnya pasti akan mengkritik dan bahkan memukulnya lagi. Dia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.Hayden berlari keluar dari kamar dan berkata di depan Valencia, Stewart, dan Yenny, "Bu, namanya Vally."Setelah mengucapkan kata-kata itu, Hayden baru menyadari bahwa Stewart juga ada di sana dan dia tidak sempat menarik kembali kata-katanya lagi. Dia pun melangkah mundur karena terk

Perhatian semua orang tertuju pada foto-foto itu, sedangkan Herbert tertawa arogan. Hanya Valencia seorang yang mengamati wajah Stewart yang samar-samar terlihat di antara foto-foto yang beterbangan. Wajah Stewart sama sekali tidak menunjukkan kepanikan atau penyesalan karena ketahuan berselingkuh. Mata gelapnya berkilat kejam. Dengan satu langkah cepat, Stewart menahan pisau yang ditodongkan Herbert ke leher Valencia. Sebelum Herbert sempat bereaksi, Stewart telah menendangnya hingga dia melayang beberapa meter jauhnya. Kemudian, dia pun menahan Valencia yang tumbang dengan erat.Herbert jatuh menghantam rongsokan besi. Para pengawal segera mengepung dan menahannya. Namun, Herbert terus meronta sekuat tenaga. Pipinya terlihat cekung dan dia berseru dengan histeris, "Yenny, lihat! Ini wajah asli kakak yang kamu anggap baik. Dia sudah pelihara wanita itu sangat lama dan perbuatannya bahkan lebih kotor. Skandalnya ini diketahui semua orang di kalangan atas Kota Alderta."Yenny memandan

Saat merasakan bahunya dipeluk dengan lembut, Yenny berbalik dan membenamkan kepalanya dalam pelukan itu sambil terisak. "Kak Charin."Mereka berdua duduk di lobi rumah sakit yang dikelilingi bunga tulip. Tidak ada bunga lain yang terlihat. Ini adalah rumah sakit milik Grup Gunawan. Dulu, Valencia pernah dirawat cukup lama di sini. Dia hanya bercerita dengan santai mengenai keinginannya untuk memiliki halaman yang penuh dengan tulip. Setelahnya, Stewart langsung memberi perintah untuk mengganti jenis bunga lain di rumah sakit."Yenny, aku sudah dengar apa yang terjadi padamu." Charin memberikan tisu kepada Yenny dan menghibur, "Kalau yang lama nggak pergi, yang baru nggak akan datang. Dengan statusmu sebagai putri Keluarga Gunawan, ada banyak oang yang ingin mengejarmu."Putri Keluarga Gunawan? Secercah kekecewaan terpancar di mata Yenny. "Ibuku mungkin akan mengusirku."Charin berseru terkejut, "Mana mungkin? Kamu itu anak kesayangan Bibi.""Kesayangan? Mungkin memang begitu sebelum

Bibir bawah Yenny hampir berdarah karena digigitnya dengan kuat. Dia adalah putri Keluarga Gunawan. Kenapa dia harus bergantung pada orang luar untuk bertahan hidup di Keluarga Gunawan?Yenny teringat pada tampang menyedihkan Valencia saat pertama dia tiba di Kota Alderta. Kemudian, dia menguatkan hati dan berujar, "Aku akan pastikan segala sesuatu berjalan lancar di hari peringatan kematian Bibi Leila supaya Kak Valen tersentuh sampai menangis tersedu-sedu."Berhubung tidak ada orang yang peduli pada hidupnya, Yenny juga akan membuat semua orang hidup sulit bersama.Di kamar rawat inap, Valencia masih tidak sadarkan diri karena terlalu lemah. Dia teringat pada tahun orang tuanya bercerai dan ketika dia baru tiba di Kota Alderta. Dia masih merasa asing dengan tempat ini dan diculik.Para penculik menuntut tebusan sebesar 16 miliar dari ibunya. Itu adalah total uang tunai yang dibawa keluar ibunya dari rumah.Stewart membawa uang itu dan pergi untuk menebus Valencia. Namun, para penculi

"Emm, kuserahkan semuanya padamu."Saat Valencia kembali ke kamar rawat inap, Lilian masuk bersama seorang pembantu. Dia langsung menampar Yenny dengan keras hingga Yenny jatuh terduduk di sofa.Valencia berseru, "Ibu! Kenapa kamu tampar Yenny!"Ini kedua kalinya Valencia memanggil Lilian "Ibu." Pertama kali adalah di pernikahan Valencia dan Stewart. Setelah Valencia memanggilnya "Ibu" di tengah sorakan orang-orang, Lilian menggenggam tangannya dengan penuh kasih dan memintanya untuk memanggilnya "Mama".Lilian tertegun sejenak setelah mendengar panggilan itu, tetapi segera tersadar kembali. "Kalau bukan karena anak durhaka ini, mana mungkin kamu diculik Herbert dan berakhir di rumah sakit?""Ini bukan salah Yenny." Valencia memapah Yenny berdiri sambil berdebat dengan Lilian. Namun, dia tidak melihat bahwa Yenny yang sedang menutupi wajahnya sedang memelotot tajam ke arahnya. "Kamu nggak perlu bela dia." Lilian dengan gugup memapah Valencia ke tempat tidur. "Mama sudah masakkan sup b