"Nggak, bukan begitu. Kak, kamu salah dengar!" ujar Josie dengan tergagap."Aku bukan kakakmu. Ibuku cuma punya seorang putri, yaitu aku!" Valencia melirik ke arah pintu. Di seberang ruang privat, para pelayan telah bersiaga. Dia yakin bahwa orang yang berdiri di luar saat ini bukan hanya mereka saja.Grand Hotel bukanlah tempat di mana siapa pun bisa membuat keributan. Tadi, dia sudah menerjang masuk ke ruang privat, juga berteriak dan bahkan menampar orang. Saat ini, satpam seharusnya sudah tiba.Sesuai dugaan, manajer masuk bersama satpam."Pak Johan, kenapa kamu bisa biarkan orang yang nyamar jadi aku masuk kemari? Apa di matamu, dia barulah istri presdir Grup Gunawan?"Johan menyeka keringat di dahinya dan menyahut, "Nyonya, istri presdir Grup Gunawan itu tentu saja kamu! A ... aku nggak tahu bagaimana orang ini bisa masuk. Mereka juga berani menyamar sebagai kamu?" Johan menatap Josie sekeluarga dengan tatapan merendahkan. "Kamu! Aku jelas-jelas ...."'Dibawa datang sama Kak S
Baca selengkapnya