All Chapters of Kepergianku Palsu, Cintamu Nyata?: Chapter 71 - Chapter 80

"Aku nggak punya masalah denganmu. Kamu itu sahabatku yang paling berharga. Mana mungkin aku jelek-jelekkan kamu di depan ibu mertuamu? Aku cuma mau pulihkan hubungan kerja sama Grup Surja dengan Grup Gunawan.""Kamu tahu betapa mengecewakannya saudara-saudaraku itu, juga tahu betapa tamaknya paman-pamanku. Kalau mereka tahu Grup Surja kehilangan kerja sama dengan Grup Gunawan gara-gara aku, posisi keluargaku di Grup Surja akan terancam. Kami bahkan mungkin kehilangan kendali atas Grup Surja dan semua yang kami miliki sekarang.""Aku benar-benar sudah putus asa, makanya aku baru minta bantuan Bibi. Valen, maafkan aku, ya? Bantu aku juga, ya?"Valencia menarik tangannya dari genggaman Charin, lalu memejamkan matanya karena tidak ingin melihat kemunafikannya. Tatapan lembut Charin tiba-tiba berubah menjadi tajam. Kemudian, dia berjalan keluar dari kamar rawat inap dengan marah. Dia juga segera menelepon Josie dan memberitahunya bahwa Valencia sedang hamil. Jika Valencia ingin merusak ke

"Apa benar begitu, Pak Stewart?"Sebagai orang terkaya di Kota Alderta, wawancara keuangan Stewart sering menjadi berita utama di berbagai media bisnis besar. Reputasinya sebagai suami yang sangat mencintai istri membuat polisi langsung mengenalinya.Jusman dan Cindy menjulurkan leher sambil menatap Stewart dengan penuh harap. "Pak Stewart, aku tahu Valencia itu istrimu. Tapi, kamu nggak seharusnya menyembunyikan kebenarannya. Dia itu wanita yang kejam! Gara-gara sedikit masalah perasaan di antara aku dan ibunya dulu, dia bahkan tega membunuh saudara seayahnya. Kamu nggak seharusnya melindunginya. Putriku dan bayinya yang belum lahir lagi sekarat ...."Saat menyadari keraguan Stewart, Valencia memucat dan mundur dua langkah sebelum jatuh terkulai di sofa.Tiba-tiba, terdengar suara seseorang berkata, "Menantuku sangat baik hati dan nggak mungkin melakukan hal seperti itu!" Lilian yang baru saja kembali bersama Wina telah mendengar tentang insiden ini. Dia memasuki ruangan dan berdiri

"A ... apa yang kamu bicarakan? Penculikan apa?" Jusman segera mengalihkan pandangannya karena tidak berani menatap mata Valencia secara langsung.Namun, Stewart memeluk Valencia dengan lebih erat lagi. Matanya yang tajam tertuju pada Jusman."Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa kalau kamu nggak mau ngaku. Lagian, sepuluh tahun sudah berlalu dan aku nggak punya saksi ataupun bukti." Valencia menatap wajah Jusman yang sering muncul dalam mimpinya. "Aku sudah kasih kamu kesempatan. Kamu sendiri yang menyia-nyiakannya."Setelah itu, Valencia berjalan keluar dari ruang interogasi. Lilian dan Wina segera menyusulnya.Stewart masih berdiri di sana. Mata gelapnya menyipit dan dia menatap Jusman dengan tatapan yang sangat dingin. Setelah menyakiti Valencia, tidak ada seorang pun yang bisa terlepas dari konsekuensinya. Stewart memberi isyarat kepada pengawal. Pengawal itu langsung melangkah maju dan menangkap Jusman. Jusman berseru, "Pak Stewart, jangan dengarkan omong kosong Valencia. Aku in

Saat Josie sadar, Stewart akan mengusirnya dari Kota Alderta. Dia juga akan mengirim Vally ke luar negeri. Dengan begitu, hubungannya dengan Valencia pasti bisa kembali seperti semula.Valen tidak ingin berbicara banyak dengan Lilian. Jadi, dia membiarkan Wina mengikutinya ke apartemen.Saat mobil mereka keluar dari garasi bawah tanah, Hayden tiba-tiba menerjang keluar dari pinggir jalan untuk menghalangi mobil mereka.Ade pun menginjak rem mendadak, sedangkan Valencia juga ketakutan. Ade segera turun dari mobil, lalu memeriksa Hayden. Setelah memastikan Hayden baik-baik saja, dia baru membawa Hayden masuk ke mobil. "Mama, aku mau tinggal di apartemen bersamamu. Aku nggak mau tinggal di sini."Pada saat ini, Julia juga berlari keluar dari rumah. Dia terlebih dahulu mengangguk ke arah Valencia, lalu baru menarik Hayden. "Den Hayden, kamu benar-benar bikin aku kaget setengah mati! Mana boleh kamu langsung lari keluar tanpa ngomong dulu. Guru piano sudah datang dan Tally sudah mulai be

Mereka segera menghampiri dokter. Valencia meraih tangan dokter dan bertanya dengan suara yang terdengar gelisah, "Dok, gimana keadaan anakku?""Nyonya Valencia, waktu putramu jatuh, dahinya membentur batu yang tersembunyi di rumput, makanya lukanya cukup parah dan darahnya juga mengalir deras. Meski kelihatan mengerikan, itu nggak serius kok. Lukanya sudah dijahit dan pendarahannya juga sudah berhenti. Dia baik-baik saja.""Tapi, dia perlu dirawat di rumah sakit selama dua hari untuk observasi. Kami mau pastikan apa dia mengalami gegar otak atau nggak.""Dia benar-benar baik-baik saja?" Valencia menggigil sejenak saat mengingat tampang Hayden yang berlumuran darah."Nyonya Valencia, jangan khawatir. Aku jamin dia baik-baik saja," jawab dokter itu untuk menenangkan Valencia."Terima kasih, Dok." Valencia menghela napas lega. Melihat Hayden didorong keluar dari ruang operasi dan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, matanya kembali berkaca-kaca. Dia mengikuti Ade dan yang lainnya u