Suara dering telepon itu membuat Klara mendesah berat. Ia baru saja selesai mencuci cangkir kopi di dapur apartemennya dan bermaksud beristirahat sejenak di sofa.Tapi ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya, semangatnya seketika menguap.“Mama.”Klara memejamkan mata sesaat, berharap panggilan itu segera berhenti dengan sendirinya. Namun nada sambung terus berlanjut, tanpa tanda-tanda berhenti.Ia tahu betul—kalau ia tidak mengangkatnya sekarang, Alana pasti akan terus menelpon tanpa henti, mungkin sampai tengah malam.Dengan napas panjang dan wajah lelah, Klara akhirnya menekan tombol hijau. “Ya, Ma,” ucapnya datar.“Sayang, akhirnya kau angkat juga telepon Mama,” suara lembut tapi bergetar itu terdengar dari seberang. Ada nada yang mencampur antara rindu, cemas, dan rasa bersalah. “Mama cuma ingin tahu kabarmu. Kau baik-baik saja, kan?”Klara menatap kosong ke arah jendela yang menampilkan langit sore keperakan. “Baik,” jawabnya singkat, tanpa emosi.Keheningan sejenak
最終更新日 : 2025-10-30 続きを読む