Gedung itu berdiri seperti bangkai masa lalu begitu kusam, berdebu, dan nyaris runtuh. Cat dindingnya mengelupas, memperlihatkan beton kelabu yang retak-retak. Bau apek bercampur tanah lembap memenuhi udara, membuat siapa pun yang masuk akan langsung tahu bahwa tempat ini sudah lama ditinggalkan. Tak ada kehidupan di sana, kecuali satu bayangan dendam yang bersembunyi di dalamnya.Adrian berdiri di ujung lorong sempit, langkahnya terhenti sejenak. Matanya menyapu sekitar, memastikan setiap sudut. Lampu-lampu tua menggantung mati, hanya cahaya senja yang menembus dari celah jendela pecah, menciptakan bayangan panjang di lantai yang dipenuhi puing. Di ujung lorong itu, sebuah sosok berdiri membelakanginya, James.Adrian melangkah maju. Sepatu kulitnya menginjak pecahan kaca dan debu, menghasilkan bunyi pelan namun cukup untuk membuat James menoleh. Seketika itu juga, wajah James berubah. Matanya melebar, jelas terkejut.“Kau?” desis James, suaranya serak. “Bagaimana kau bisa tahu aku
Last Updated : 2025-12-23 Read more