Meski rekan kerja, dia tetaplah seorang wanita. Bagaimana bisa dibawa masuk rumah?Selain itu, setelah diperhatikan lebih saksama, sosok wanita ini mirip seperti wanita yang kulihat dari bus. Kemungkinan besar, mereka adalah orang yang sama.Sebelum aku bisa protes, Sendy mengulurkan tangan kanannya kepadaku. Dia tersenyum lebar sambil menatapku. "Halo, Kak Fifi. Maaf, sudah mengganggu dengan bekerja di rumahmu."Orang bilang, jangan memukul orang yang tersenyum padamu. Namun, bagiku, dia itu selingkuhan. Jadi, aku sengaja tidak menyalami tangannya dan menoleh ke arah suamiku. "Bagaimana bisa kamu membawa wanita lain pulang tanpa seizinku?"Suamiku tampak agak canggung. Sementara, Sendy menutup mulutnya dengan tangan dan terkikik. Dia tampak menikmati pertunjukan itu, sehingga membuatku menjadi makin geram."Apa yang kamu tertawakan?" Aku memelototi Sendy dan begitu ingin merobek-robek wajahnya.Beberapa detik kemudian, suamiku mulai menjelaskan, "Sayang, kamu salah paham. Sendy itu sa
Read more