Johan menangis sambil berlutut di hadapanku."Lina, benarkah ini kamu?"Aku melangkah mundur selangkah, tidak ingin Johan menyentuhku. Dia tidak pantas.Johan berkata dengan mata berbinar penuh kegembiraan."Lina, kakimu sudah sembuh? Aku tahu pasti ada alasan mengapa kamu pergi. Apa kamu diam-diam pergi berobat?""Kamu ingin memberiku kejutan, 'kan?"Johan berusaha maju untuk memelukku, tetapi dihalangi oleh polisi."Pak Johan, Anda perlu ikut dengan kami."Johan meronta dan menolak naik ke mobil polisi."Aku nggak mau! Aku mau pulang bersama istriku!"Aku membuka mulut dan berkata."Johan, kita sudah nggak ada hubungan apa pun lagi.""Tapi nanti bakal ada."Wajah Johan berseri-seri penuh harapan."Kamu mau memaafkanku?"Aku terkekeh dingin."Hubungan antara penggugat dan tergugat.""Johan, aku telah menuntutmu."Kepalanya tertunduk lesu, lalu polisi memborgol dan membawanya pergi.Di kantor polisi, semua bukti terbukti kuat. Johan dijatuhi hukuman penjara karena percobaan pembunuhan.
Baca selengkapnya