Cleora meringkuk di ranjangnya, tubuhnya bergetar hebat. Air mata sudah mengering di pipinya, namun hatinya masih terasa sakit dan ketakutan. Anne duduk di sampingnya, menghela napas panjang. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk menenangkan Cleora, namun tidak ada yang berhasil."Sampai kapan kau akan seperti ini, Cleo?" tanya Anne, dengan nada lelah. "Kau tidak bisa terus-terusan menyalahkan dirimu sendiri."Cleora tidak menjawab. Ia hanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar. Pikirannya melayang, mengingat kembali saat-saat bersamanya dengan Dominic."Padahal... dia tipeku sekali," gumam Cleora, dengan nada melamun.Anne mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tidak habis pikir dengan sahabat sekaligus nonanya itu. Di saat seperti ini, Cleora masih saja memikirkan hal-hal yang tidak penting."Kau pikir nona muda sepertimu akan mudah mencari cinta sesuai yang kau inginkan?" kata Anne, dengan nada kesal. "Kau punya segalanya, Cleo. Kau cantik, kaya, pintar. Tapi kau selalu saja
Last Updated : 2025-11-16 Read more