Pagi mulai merayap dari balik tirai jendela, mengusik kamar yang hening. Yasmin sudah lebih dulu bangun. Ia duduk di pinggir ranjang, menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Rambutnya tergerai, masih kusut, dan matanya sembab. Semalaman ia tak benar-benar tidur. Ia menoleh perlahan ke arah sofa. Dava masih tertidur, satu lengan menjuntai ke lantai. Ekspresinya damai, tidak sekeras biasanya. Yasmin memperhatikannya dalam diam. Ada sesuatu di wajah Dava saat tidur yang entah kenapa terasa asing—lembut, hampir seperti anak kecil. Seketika, Yasmin menggeleng. "Apa yang kamu pikirkan, Yasmin? Dia tidak mencintaimu." Ia bangkit, mengambil handuk, dan masuk ke kamar mandi. Tak lama, suara air menyala. Dava membuka matanya perlahan. Ia mengerjap, lalu memandang sekeliling, tampak sedikit kebingungan. Ia duduk, mengusap wajahnya. Aroma samar lavender dari shampoo Yasmin menye
Last Updated : 2025-09-24 Read more