Lahat ng Kabanata ng His Contract Cinderella : Kabanata 11 - Kabanata 20

"Siapa kamu sampai ingin mengetahui wanita itu?" Well, Evan tidak tau. "Aku...temanmu? Kamu bisa bercerita seolah kita teman." Ashley menyergit kan matanya, ia pikir salah dengar. "Kamu ingin berteman denganku agar tau siapa wanita tadi?" Evan menggeleng ia menjelaskan. "Aku ingin berteman denganku agar aku bisa mengenalmu lebih jauh jadi aku tau bagaimana seharusnya aku memperlakukanmu selama ini semua ini berlangsung, seperti saat tadi aku tidak apapun dan bingung dengan wanita aneh itu " Ashley menyandarkan punggungnya di kursinya dan melipat tangannya sambil melihat serius Evan. "Jika kamu ingin menjadi temanku maka berhentilah menjadi kekasih palsuku, bagaimana?" "Itu...." Evan tidak bisa melanjutkannya, Ashley sangat cerdas sekarang."Baiklah, mari kita makan saja! Cepat sebelum dingin!" Karena mereka tidak mungkin menjadi teman disaat seperti ini. Ashley mulai ikut makan, ia sangat lapar. "Ah, setelah ini aku mau ke rumah dulu. Apa kamu mau pulang atau bermalam disini?

Sejak hari itu, semuanya malah menjad aneh. Ashley bangun lebih dulu dari Evan lalu segera keluar dari kamar hotel, ia terlalu malu dengan apa yang mereka lalukan malam itu walaupun bukan berhubungan intim karena Ashley terlalu takut dan menghentikan Evan tapi setelahnya, semua jadi asing dan Evan tidak pernah menghubunginya lagi.Sebenarnya, Ashley ingin bersikap tidak peduli tapi ia tidak bisa mengabaikannya karena sekarang Evan menjauhinya seolah ia yang berbuat salah.Ashley tidak mengerti juga padahal ia tau Evan sudah memiliki wanita yang ia cintai, dan jelasnya disini ia hanya dimainkan. Ia tau tapi berpura-pura tidak tau malam itu. Walaupun ia memang kekasih pria itu di mata orag lain, tapi mengetahui hati Evan di miliki wanita lain, maka sekarang ia lebih seperti seorang selingkuhan karna rasa takutnya bersama Evan itu sangat menakutkan sampai ia tidak bisa menjelaskannya."Apa kamu bertengkar dengan Evan lagi?"Ashley melihat Jane yang bertanya padanya karena beberapa hari

Evan berdiri di depan jendela besar dalam apartemennya sampai malam hari, ia tidak tau apa yang harus di lakukannya setelah mengetahui bahwa Kathrine tidak menganggapnya, mengabaikannya dan membohonginya. Jadi selama ini, bertahun-tahun ia menunggu wanita itu untuk apa. Yang paling Evan sesali adalah dirinya sendiri yang bodoh karena menunggu Katherine. Selama mereka mengenal satu sama lain sampai Kathrine menjadi kekasihnya, semua itu adalah salah satu kenangan terbaiknya. Evan tidak bisa mengabaikannya bahwa saat itu ia sangat bahagia, jika Katherine setuju untuk tetap bersamanya dan mengabaikan keluarga mereka mungkin mereka sudah menikah sekarang, tapi Katherine mengatakan tidak dan ingin mereka menikah saat keluarga mereka setuju. Bel apartemennya berbunyi, Evan langsung melihat ke interkom yang terletak di pinggir pintu apartemennya. Itu Katherine, wanita itu tentu memiliki akses masuk kesini tapi dia tidak bisa masuk kedalam apartemennya. Evan membuka pintu dengan tenang

Evan memasuki salah satu klub malam ternama di pusat kota yang baru pertama kali ia kunjungi setelah sekian lama ia tidak pernah mengunjungi klub malamSetelah Katherine pindah ke London ia lebih membatasi dirinya dari dunia malam dan teman-temannya terkhusus malam ini, ia dengan terpaksa pergi ke klub malam karena teman dekatnya George akan menikah, jadi malam ini adalah pesta lajang bagi George."Akhirnya kau datang."Ryan salah satu teman dekat Evan menghampiri nya lalu mengajaknya masuk kedalam ruangan khusus disana yang sudah mereka sewa. Evan dengan malas masuk kesana yang langsung disambut minuman oleh teman-temannya itu Mereka adalah teman sekolahnya, ada beberapa dari mereka yang juga masih kuliah dan bekerja. Di dalam sana, George yang menjadi alasan kedatangannya kemari langsung memeluknya dan berterima kasih pada Evan karena sudah datang juga membantunya banyak dalam mempersiapkan pernikahannya."Kamu sudah mabuk?!" George menggelengkan kepalanya sambil melepaskan peluk

"Aku hanya sedang ingin menarik perhatian mu babe." Ashley tidak tau apakah Evan mengatakan itu dengan sungguh-sungguh atau tidak, ia melihat pria itu dengan bingung. "Kamu pasti belum move-on dari Katherine, kan?" Langsung saja Ashley berkata ke intinya, ia masih memiliki efek alkohol di dalam tubuhnya jadi ia terkadang mengatakan apa saja yang terlintas di kepalanya tanpa berpikir jauh. Evan menggelengkan kepalanya, "Dia mengkhianati ku jadi.... hanya rasa sakit yang tersisa. " "Tidak akan mudah melupakan orang yang kau cintai," "Memang tidak mudah, tapi dia sangat melukai jadi...aku tidak mau melihatnya lagi, dan aku juga merasa bersalah terhadap suaminya." "Kamu memang salah," Itu memang kenyataannya, Evan tidak bisa membela dirinya, semua itu terjadi karena kebodohannya, ia terhalang cinta buatnya padahal jika di pikirkan selama ini ia yang terus berjuang menarik tali itu seorang diri tanpa bantuan Katherine maka percuma saja. "Mari kita nikmati pantai ini!" M