Jean berdiri di depan pintu Indomaret yang sudah terkunci, kunci bergemerincing di tangannya. Udara malam di Jalan AP Pettarani terasa lembap dan hangat, berbeda dengan kekacauan di dalam kepalanya. Nadia dan Salsa. Dua nama itu berputar-putar, saling dorong mendesak untuk dipilih. Nadia dengan segala misteri dan pesonanya yang gelap, dan Salsa dengan senyuman cerah dan tawaran kopi sederhana yang justru membuatnya merasa tenang. Jantungnya berdebar tidak karuan, seolah ditampar oleh dua pilihan yang sama-sama mengundang.Lycus, kucing jingga kesayangannya, mengeong dengan nada tidak sabar dari dekat kakinya, ekornya yang gebu melengkung ke atas. "Sebentar, Lycus," gumam Jean sambil membungkuk, mengelus kepala hangat kucing itu. "Kita pulang sekarang."Sebelum dia bisa meluruskan badan, ponsel di saku celananya bergetar dan melengking dengan ringtone khusus yang dia pasang untuk satu orang. "Bang Jean! Pulang dong!" suara Amel, adik sepupunya, terdengar mendesak da
Terakhir Diperbarui : 2025-11-16 Baca selengkapnya