Saat itu juga ia menyusup masuk. Langkah kakinya senyap, hanya lilin kecil yang ia bawa sebagai penerang. Aura gaib di sekitar pedang begitu kuat, seakan waktu terhenti di ruangan itu.Namun, sebelum sempat mendekat, Sam Lawrence muncul dari balik bayangan dengan senapan tua di tangannya.“Siapa kau?” bentaknya.Krul tersenyum, matanya menyala merah samar. Namun, ekspresinya berubah saat dia ingat siapa pria tua dengan senapan di tangannya. Dia pernah mengunjungi markas dan membahas sesuatu dengan August, tapi Krul tidak tahu apa yang mereka rencanakan.“Aku hanya pengunjung malam. Dan aku datang untuk mengambil apa yang bukan milikmu.”Sam menembak, suara dentuman memecah keheningan. Tapi pelurunya hanya menembus asap hitam, tubuh Krul lenyap lalu muncul lagi di sisi lain. Dengan gerakan cepat, Krul merapal mantra, membuat lantai bergetar dan kaca bingkai pecah sendiri.Pedang patah itu melayang, bergetar seakan menolak disentuh. Namun Krul mengulurkan tangannya, jari-jarinya membeli
Terakhir Diperbarui : 2025-09-22 Baca selengkapnya