Semua Bab Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Bab 141 - Bab 150

“Putri Ding.”Sebuah sosok ramping melangkah keluar, wajah mempesona di bawah sinar bulan menambah kesan tenang. “Nona Yao Ji.” kata Ye Li, “Kenapa kamu di sini?”Yao Ji tersenyum manis, “Saya tak pantas, Putri Ding memanggilku Yao Ji saja sudah cukup.”Yao Ji melangkah mendekat, melirik pelayan Istana yang pingsan di tanah dan menaikkan alis sambil tersenyum, “Putri Ding, ini siapa?”Ye Li tersenyum, “Nona Yao Ji tadi kan mendengar sendiri, tak ada apa-apa, Istana besar selalu ada beberapa kejadian aneh.”Lalu dia melambaikan tangan, sebuah bayangan gelap muncul di belakang Ye Li seperti hantu, “Putri.”Ye Li menunjuk wanita yang tergeletak, “Bawa dia pergi. Jangan menakuti orang.”Bayangan itu sigap mengangkat orang tersebut, beberapa langkah lalu menghilang dalam kegelapan malam. &ldquo

Karena telah mendapat persetujuan Mo Xiu Yao, Ye Li dengan terang-terangan bangun pagi untuk berolahraga sebentar, lalu menemani Mo Xiu Yao sarapan, baru keduanya keluar naik kereta kuda menuju kuil Wu Yue di luar kota.Kuil Wu Yue terletak di sebuah bukit kecil dengan pemandangan indah di pinggiran Ibu Kota, juga merupakan kuil keluarga Dingguo. Jadi tidak ada banyak peziarah atau wisatawan yang datang bersembahyang.Sepanjang perjalanan sangat tenang menyenangkan, begitu memasuki gerbang kuil, tercium aroma cendana yang menguar tak hilang dari udara. Ye Li agak tidak terbiasa, mengernyit sedikit, Mo Xiu Yao memalingkan kepala menatapnya, “Ada apa?”Ye Li malu-malu berbisik, “Saya tidak percaya pada Buddha.”Kalau nanti ketika masuk dia ragu apakah harus sembah atau tidak, orang yang tidak percaya bersembahyang di hadapan Buddha baginya tak ada artinya, bagi orang lain mungkin dianggap kurang sopan.Mo Xiu Yao

“Ah Li!”Suara Mo Xiu Yao terdengar dari belakang, bersamaan dengan pedang yang menyambar tajam dari belakang.Ye Li cepat membungkuk menghindar dari tusukan pedang, dan entah kapan belati di tangannya bergerak cepat menggores pergelangan tangan yang memegang pedang, lalu menangkap tangan itu, memanfaatkan posisi orang itu untuk bangkit dan memutar ke belakang, tiba-tiba lengan itu patah dengan suara 'kretek' dan orang itu terkulai dengan mata terbuka.Ye Li menunduk heran melihat, entah kapan orang itu sudah menusuk punggungnya sendiri dengan sebuah pisau kecil, bilahnya menancap di daging, hanya gagang yang tersisa keluar. Jelas itu tusukan mematikan sendiri.Ye Li mengangkat alis, cepat mengurai kekacauan para pembunuh dan mendekati Mo Xiu Yao.Mo Xiu Yao mengerutkan kening, “Bukankah kubilang kamu yang pergi lebih dulu?”Sambil berjaga bersama Ah Jin terhadap pembunuh di sekitar, Ye Li menjawab, “Kalau keluar lalu bertemu gelombang lain bagaimana? Kakak ipar di sana apa tidak berb

Tabib datang dengan cepat, diantar sambil dipegang kerah bajunya. Tabib itu cukup berani, ditarik lari sepanjang jalan hingga tiba namun tetap tenang memeriksa luka Mo Xiu Yao. Melihat luka, tabib menatap panah lengan yang dibawa Ye Li agak lama, lalu berkata: “Entah saya sayat luka pakai pisau dan ambil panahnya, atau... masukkan sedikit lagi dan keluarkan dari depan dada. Kalian pilih...?” “Yang dari belakang saja.” “Dari depan.”Ye Li dan Mo Xiu Yao bersamaan berkata, lalu tak sengaja saling memandang sebentar.Ye Li tenang memalingkan pandangan, lalu bertanya, “Tabib, menurutmu bagaimana?”Tabib itu mengangguk puas, “Pilihan kalian bijak. Mencabut panah begini tampak menyakitkan, tapi cuma sebentar. Kalau pakai pisau mengiris daging perlahan, itu menyiksa dan prosesnya juga lama, sembuhnya juga lama.” “Kelihatannya t

“Urusan sepele di luar, jika Ah Li tidak suka bisa diabaikan.”Mo Xiu Yao berkata: “Di bawah akan ada orang yang mengurusnya, apalagi… Kediaman Dingguo tak perlu terlalu banyak pergaulan.”Ye Li paham, kediaman Dingguo yang sunyi bertahun-tahun ini pas dengan keinginan pihak istana. Selama bertahun-tahun, prestise Kediaman Dingguo di Da Chu perlahan-lahan melemah, jika sekarang Putri Ding yang baru terlalu aktif justru akan membuat Kaisar curiga.Terpikir demikian, tiba-tiba Ye Li teringat sesuatu, cepat mendongak menatap Mo Xiu Yao: “Mengapa Nanzhao dan Xiling tiba-tiba melakukan aliansi pernikahan dengan Da Chu?”Alasan yang diberi sebelumnya kepada Putri Ling Yun hanyalah untuk menipu anak-anak, Xiling dan Da Chu seperti musuh lama yang ditakdirkan, jika Xiling tertimpa bencana dan Da Chu tidak mengambil kesempatan menjarah itu akan menjadi berkah, apakah sekadar pernikahan pengikat p