Semua Bab Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Bab 121 - Bab 130

“Apakah ini saya?”Ye Li menatap wanita dalam gambar dengan bingung, berkata lembut. Wanita dalam gambar memiliki wajah yang dia kenal, tetapi juga terasa sedikit asing. Namun, perasaan asing itu justru terasa lebih akrab baginya. Entah mengapa, Ye Li merasa wanita dalam gambar itu sangat cantik, jauh lebih cantik dibandingkan dirinya yang biasa dia lihat di cermin.Mo Xiu Yao tersenyum dan berkata, “Dikatakan bahwa seorang wanita yang indah menari, satu pedang menggerakkan empat arah. Ah Li memiliki aura seperti Putri Yun yang muda pada masa lalu.” “Saya tidak…”Ye Li menggeleng, dia tidak pernah menari dengan pedang di depan orang lain. Tepatnya, dia sama sekali tidak bisa menari dengan pedang. Ye Li memandang wanita dalam gambar yang memegang pedang bercahaya dengan tatapan kosong.Mo Xiu Yao tersenyum lembut dan berkata, “Saya rasa ini adalah Ah Li yang sebenarnya.”Ye Li terdiam tanpa kata, hanya saja matanya tidak bisa berpaling dari wajah wanita di dalam lukisan.Memang, dia

Penyambutan di kediaman Ye ternyata sangat meriah, tidak hanya Ye Shangshu dan Nyonya Wang membawa Ye Shan, Ye Lin, dan Ye Rong, bahkan Ye Zhen dan Ye Ying yang sudah menikah juga membawa suami mereka masing-masing pulang.Ye Ying kembali untuk meramaikan suasana, Ye Li tidak merasa penasaran, tetapi Ye Zhen sebagai selir dari Pewaris Nan Hou, bisa bersamanya pulang tentu saja menarik perhatian.Begitu memasuki pintu dan setelah bertemu dengan Nyonya Tua Ye, Ye Li langsung ditarik oleh beberapa saudari untuk berbincang secara pribadi, sementara Mo Xiu Yao tetap di aula berbicara dengan Ye Shangshu dan Mo Jing Li.Kamar Qing Yi Xuan tempat Ye Li tinggal sebelumnya masih ada, beberapa saudari duduk di meja batu di halaman Qing Yi Xuan untuk berbincang.Ye Zhen melihat pelayan-pelayan yang berdiri tidak jauh, kemudian melihat Ye Li yang mengenakan pakaian ungu muda, dengan jepit rambut bertabur mutiara dan anting mutiara, serta gelang tangan bermotif lotus yang sangat indah, ekspresinya

“Terima kasih atas nasihat Nenek, Li'er sudah mengerti.”Untuk menghindari Nyonya Tua Ye terus menerus memberi nasihat, Ye Li cepat-cepat menjawab. Nyonya Tua Ye juga sangat puas dengan sikapnya yang mau belajar, mengangguk dan berkata, “Anak baik, Nenek tahu kamu lebih mengerti daripada Ying'er. Sebenarnya, seharusnya kamu tidak mengatakan ini hari ini, hanya saja setelah kamu menjadi Putri Ding, tidak ada banyak waktu untuk kembali ke rumah. Nenek sekarang ingin berbicara lebih banyak denganmu. Beberapa hari lagi, jika kamu tidak ada urusan, ajaklah Adikmu yang Kelima dan Keenam untuk menemanimu di Kediaman.” Ye Li terkejut dan sedikit mengernyit. Nyonya Tua Ye berkata, “Shan'er dan Lin'er adalah anak-anak baik, kalian bersaudara sudah tumbuh bersama sejak kecil. Jika mereka bisa... itu juga akan menjadi dukungan bagi kamu dan Ying'er. Maksud Nenek, Lin'er yang lebih stabil, sebaiknya dia bisa menemani Ying'er ke Kediaman Pangeran Li. Shan'er yang berkepribadian ceria, kamu juga

Setelah makan siang, Ye Li dan Mo Xiu Yao berpamitan dan langsung menuju ke Kediaman Xu. Sebelum pergi, Xu Hong Yu memanggil Mo Xiu Yao ke ruang kerja untuk berbicara selama setengah jam, sementara Ye Li diperintahkan untuk tidak mendengarkan dan harus menunggu di luar.Beberapa saudara Xu, kecuali Xu Qing Chen yang sering tidak menentu dan Xu Qing Ze yang selalu diatur oleh Bibi Kedua, menemani Ye Li di halaman.Xu Qing Yan bersandar di meja dengan senyum lebar dan berkata kepada Ye Li, “Kak Li, Ayahku tidak akan memakan suamimu, jadi kamu tidak perlu khawatir.”Ye Li meliriknya dengan kesal; “Dari mana kamu tahu saya khawatir padanya?”Xu Qing Yan menunjuk matanya dan tertawa, “Kedua mataku melihatnya.”Xu Qing Feng yang biasanya ceroboh, kali ini tampak sedikit emosional, melihat Ye Li dengan sedih dan berkata, “Tak kusangka hanya dalam beberapa hari, Li'er sudah menjadi milik orang lain. Jika Pangeran Ding mengganggumu, kembali dan beritahu Kakak Ketiga, saya pasti akan membela

Dengan pengumuman yang sedikit tajam, Liu Gui Fei mengenakan pakaian istana kuning angsa dengan ekspresi dingin melangkah masuk ke dalam Istana. “Selir memberi salam kepada Permaisuri.”Liu Gui Fei masih sama dinginnya dan angkuhnya seperti saat pertemuan terakhir, hanya memberikan sedikit penghormatan kepada Permaisuri seolah itu sudah cukup. Tampaknya, baik Permaisuri maupun Ibu Suri, Gui Fei yang satu ini tidak berniat memberi muka.Permaisuri sepertinya sudah terbiasa dengan sikap Liu Gui Fei, sedikit mengangguk berkata, “Tidak perlu, Gui Fei, mengapa Anda kembali ke Istana Feng De hari ini?”Banyak wanita terhormat di sana juga menunjukkan ekspresi terkejut, karena Liu Gui Fei biasanya tidak menghadiri perjamuan Istana. Meskipun banyak dari mereka hampir setiap bulan masuk ke Istana, mereka jarang melihat Liu Gui Fei secara langsung.Liu Gui Fei menjawab dengan dingin. “Saya tidak ada urusan, dan Kaisar berkata bahwa Permaisuri sedang mengadakan perayaan di Istana, jadi saya d