All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 401 - Chapter 410

Ye Li tidak bisa menahan sudut mulutnya bergetar, benar-benar anak angkat Helian Zhen... siapa yang tidak tahu Helian Zhen dan Kediaman Dingguo bermusuhan sangat dalam, dan anak angkat ini... tampaknya pihak itu memang sangat percaya diri sampai berani datang ke Da Chu dengan identitas seperti itu. “Kenapa saya tidak tahu?” “Putri, harap tenang.”Qin Feng segera meminta maaf, Ye Li hanya meliriknya dengan dingin. Qin Feng baru ingat bahwa Putri tidak suka bawahan berbicara omong kosong seperti itu, lalu buru-buru menjelaskan. “Ini adalah maksud Pangeran. Pangeran berkata karena Putri masih di luar, tidak perlu merepotkan Putri dengan urusan kecil seperti ini, seorang wanita Beirong kecil, Pangeran tidak menganggapnya penting.”Ye Li sedikit mengangguk, seolah menerima penjelasannya dan bertanya. “Kalau begitu, mengapa sampai tersebar ke seluruh kota?”Putri Rong H

Solusi terbaik? Yelu Ye tidak bisa menahan makian dalam hati. “Pangeran Ding, Hui Min sangat mengagumi Pangeran, mengapa Pangeran menghina saya seperti ini?”Helian Hui Min berdiri dan menatap Mo Xiu Yao dengan penuh kesedihan.Mo Xiu Yao menjawab dingin. “Saya tidak berniat mempermalukan Nona Helian.” “Kalau begitu, mengapa Pangeran terus menolak? Pernikahan kita dikabulkan oleh Kaisar Da Chu secara sah. Meskipun saya bukan keturunan kerajaan, saya juga bangsawan Beirong yang sejak kecil belajar bela diri. Saya yakin tidak akan mempermalukan Pangeran.”Mo Xiu Yao melihat ke samping, menundukkan kepala memandang Ye Li yang duduk di sampingnya, berkata lembut. “Dalam hidup ini saya hanya ingin menikahi Ah Li seorang saja. Tindakan Nona Helian ini menempatkan Istri kesayangan Pangeran ini di mana?”Ketiga orang di ruang tamu terkejut, dengan ekspresi rumit me

Mo Xiu Yao merasa agak malu dipandang seperti itu, mendengus ringan lalu merangkulnya ke dalam pelukan dan menggigit bibir merahnya dengan lembut. “Pokoknya, kamu harus menjauhinya.”Ye Li tersenyum manis, “Pangeran cemburu, ya?”Mo Xiu Yao juga tidak menyembunyikan perasaannya, mengangguk. “Benar, jadi Putri harus menjaga jarak dengan mereka. Hmm?”Ye Li menarik diri dari pelukannya sambil menutupi mulut tertawa. “Pangeran, terlalu banyak cemburu tidak baik untuk kesehatan.”Sebelum Mo Xiu Yao bereaksi, dia sudah berbalik dan melangkah cepat pergi.Mo Xiu Yao tertawa kecil dengan tak berdaya, memiliki istri yang sangat hebat, bagaimana mungkin tidak sering cemburu? Jika bisa, dia bahkan berharap Ah Li tidak pergi ke mana-mana, tidak perlu melakukan apa-apa, setiap hari hanya tinggal di kediaman menemani dia saja.Sayangnya dia tahu itu tidak mungkin, buka

Ye Li mengangkat mata, tersenyum tipis dan berkata. “Kapan saya bilang saya pantas disebut wanita bijaksana? Jika menjadi Istri bijaksana berarti setiap hari menganggur dan mencarikan selir untuk suami, maaf, saya memang tidak bijaksana dan tidak berniat menjadi bijaksana.” “Kamu... kamu...”Putri Zhao Ren begitu marah hingga gemetar menunjuk jari ke arah Ye Li dan tidak bisa berkata apa-apa.Ye Li tanpa ragu tersenyum dan mengangkat alis padanya.Permaisuri di aula melihat Putri yang hampir pingsan karena marah, matanya menyiratkan sedikit senyum, lalu berkata. “Sudahlah, jika ada masalah mari bicarakan baik-baik, Putri jangan marah. Istri Pangeran Ding, jangan tidak sopan pada nasihat orang tua.”Ye Li mengangguk dan berkata dengan hormat. “Nasihat Permaisuri akan saya ingat, saya akan menjadikan Putri sebagai contoh dan tidak akan melanggar.”Ibu

Permaisuri tidak memperdulikannya, hanya tersenyum dan berkata. “Saya tetap suka sifat Putri Ding ini. Jika tidak bersuara, maka sekali bersuara akan mengejutkan semua orang. Cara dia menangani masalah juga bersih dan tegas, mungkin setelah ini siapa pun yang ingin menikahkan putrinya ke kediaman Dingguo harus berpikir dua kali.”Dia tersenyum tipis pada Ye Li, dengan mata penuh rasa iri dan kagum.Ye Li menanggung tatapan semua orang, tanpa peduli, memainkan pisau tajam di tangannya. Jika masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik, maka lebih baik diselesaikan sekali dan untuk selamanya.Saat meninggalkan Istana Zhang De, ekspresi para bangsawan wanita berubah aneh, penuh dengan rasa iri, cemburu, takut, dan sedikit suka cita atas kesialan orang lain.Tidak hanya setelah berdirinya Da Chu selama lebih dari seratus tahun, bahkan dalam ribuan tahun sebelumnya tidak ada wanita yang berani mencabut pisau di depan Ibu Suri dan Pe