Todos los capítulos de Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik: Capítulo 21 - Capítulo 30

Bab 21.Dugaan.Jangan terlalu banyak bicara seperti wanita! Tutup mulutmu dan keluarkan tawaranmu! ujar Tian Zhi dengan tegas, membuat Qin Feng serba terdiam.Ucapan Tian Zhi membuat semua orang terkagum. Qin Feng benar-benar ditantang oleh Tian Zhi dalam hal menawar, sementara empat murid yang menemaninya menatapnya dengan tajam, menunggu langkah yang akan ia ambil.Menyadari perhatian para juniornya, Qin Feng segera mengeluarkan tawaran lagi.“Tiga ratus ribu koin emas!” teriak Qin Feng lantang.“Rasa gengsi, ego, dan sifat tak mau kalahmu akan menjadi bumerang bagimu,” ujar Tian Zhi dingin.“Mengapa kau diam saja? Apakah kau sudah tidak punya koin emas?” tanya Qin Feng dengan nada merendahkan.“Aku memilikinya, namun aku bukan orang bodoh yang menawar karena ego dan gengsi,” jawab Tian Zhi santai.“Apa maksud perkataanmu itu?” tanya Qin Feng geram sambil memancarkan aura ranah tubuh emas tingkat akhir dari tubuhnya.Tian Zhi hanya tersenyum dan tidak menghiraukannya.“Nona pembawa a

Bab 23.Petunjuk awal. Tian Zhi membuka jubah yang dikenakannya, kelima orang berjubah merah itu kini bisa melihat sosoknya. Belum sempat mereka berkata ia langsung mengeluarkan pedang hitam pendek miliknya lalu menebas leher empat orang tersebut, menyisakan pemimpinnya saja. Melihat Tian Zhi yang dengan dingin membunuh anak buahnya,pemimpin kelompok jubah merah itu hanya bisa bergidik ngeri penuh ketakutan. Ia berusaha keras untuk menggerakan tubuhnya, memunculkan kekuatan ranahnya. Namun, sekeras apapun usahanya ia tak berhasil melakukannya. Sambil berjalan mendekati pria tersebut, Tian Zhi angkat bicara,” Sekeras apapun kau berusaha kau tidak akan bisa memunculkan ranahmu karena jarum akupuntur yang kugunakan telah dilumuri racun khusus yang meracuni dantian dan meridianmu.” Dengan dingin Tian Zhi membuka tudung jubah pria tersebut untuk melihat wajahnya lebih jelas. “Kau cari mati melakukan ini padaku! Kelompok jubah merah pasti akan membalasmu berkali-kali lipat hingga

Bab 25. Siapa?Tian Zhi memasuki asrama yang dikhususkan untuk para murid titipan itu. Tampak di depannya berdiri sebuah bangunan besar dua tingkat yang posisi bangunannya memanjang dikelilingi tembok tebal di sekelilingnya, sebuah gerbang masuk dengan seorang penjaga yang menjaga gerbang menjadi awal pemandangan elitnya asrama tersebut.Seorang pria tua yang menjadi penjaga gerbang terlihat tertidur di sebuah ruangan kecil yang ada di sisi gerbang dengan sebuah buku yang menjadi penutup wajahnya.Tian Zhi tersenyum kecut setelah melihat itu semua. “Aku tak menyangka jika fasilitas di tempat ini sangat mewah, hanya saja memakai penjaga di depan gerbang sepertinya terlalu berlebihan atau….” Gumamnya, Tian Zhi tak melanjutkan kata katanya karena pikirannya kini terbang menebak apa yang mungkin terjadi.Dengan tenang Tian Zhi melangkahkan kakinya menuju ruang jaga yang ada di sebelah gerbang, dari sana ia pun memberikan hormatnya pada penjaga yang tertidur tersebut. “ Salam tuan, aku Tia

Bab 27. Naik lagi.“Sialan, mengganggu saja!” ucap salah satu alkemis pria itu.“Masuk,” jawabnya ketus.“Master, maaf junior mengganggu pertemuan kalian, di bawah ada yang ingin mengikuti ujian naik tingkat menjadi alkemis tingkat em…”“Sudah, jangan bicara lagi, aku segera ke sana!” jawab alkemis pria itu memotong omongannya.Alkemis tingkat lima itu tidak berani melanjutkan kata-katanya lagi.“Tunggu sebentar, aku segera kembali,” ucap alkemis tingkat tiga yang bernama Cao Yu, yang merupakan ketua perkumpulan alkemis di kerajaan Api.Sang alkemis tingkat tiga lalu berdiri dan menuju ruangan ujian bersama alkemis yang tadi menunggu.Sedangkan kedua alkemis tingkat tiga lainnya hanya bersikap acuh dan tetap duduk di kursinya masing-masing.Alkemis itu kembali dengan seorang pria tua separuh baya dengan janggut panjang sampai ke dada dan rambut serta janggut berwarna putih.Tian Zhi yang melihat kedatangan keduanya kemudian segera berdiri dan menangkupkan tangannya.“Junior memberi sa

Bab 29. Pil pembersih dantian."Master sekalian, apakah pernah mendengar tentang pil pembersih dantian? Jika master sekalian tahu dan dapat membuatkannya untuk kami, kami berdua siap untuk membayarnya berapapun dan apapun yang master minta," ucap Tuan Kong."Pil pembersih dantian???" seru kedua master bersamaan.Kedua master alkemis tingkat tiga itu hanya saling berpandangan. Tak berapa lama setelah beberapa saat berpikir, kompak keduanya hanya menggelengkan kepala tanda tidak mengetahui pil yang disebutkan oleh Tuan Kong.Sedangkan Tian Zhi masih bersikap tenang serta mendengarkan percakapan itu.Tuan Kong hanya menghela nafas panjang, sedangkan wajah Nyonya Yan kembali bersedih.Suasana menjadi hening, karena semuanya sedang berkelana dalam pikirannya masing-masing."Tuan Kong, Nyonya Yan, dari mana Tuan mendapatkan kabar tentang pil ini dan sepertinya Tuan atau Nyonya juga tidak dalam keadaan sakit, bisakah Tuan menceritakan kepada kami selengkapnya? Mungkin kami bisa membantu memik