Twinkle seakan-akan terpaku, tubuhnya kaku. Bahkan setelah polisi pergi, dia masih belum bisa kembali sadar. Saat itu, Amelie muncul dari belakangnya.Begitu mendengar kabar bahwa aku tewas dalam kebakaran, sudut bibirnya yang sejak tadi berusaha ditahan akhirnya melengkung juga. Namun, di depan Twinkle, dia tetap berpura-pura menunjukkan wajah sedih."Twinkle, adikku sudah tiada, tapi kamu masih punya aku. Kamu harus terus hidup dengan baik ...."Tubuh Twinkle bergetar. Dia menoleh menatap Amelie. Tatapan itu membuat Amelie gelisah. "Twinkle, kenapa kamu menatapku begitu?""Kenapa? Kenapa harus menggunakan lagu yang dibuat Natalie?"Amelie memaksakan senyuman kaku. "Twinkle, maksudmu apa?"Twinkle bangkit, maju selangkah demi selangkah, membuat Amelie terus mundur. "Waktu itu, kamu bilang Natalie lebih berbakat darimu. Kamu menangis, memohon padaku, baru aku mau membantumu. Tapi, lagu itu adalah hadiah ulang tahun yang Natalie berikan padaku!"Tatapan Amelie tampak gelisah. Dia berusa
Read more