Malam itu Tommy membawa Merry pulang ke rumah, bahkan memasak sendiri.Saat makan malam, dia terus-menerus mengambilkan lauk dan menuangkan sup untuk Merry. Dia tahu persis makanan apa yang Merry sukai."Merry, sup ini rasanya ringan, pas banget sama seleramu.""Nih, ikan yang kamu suka. Makan yang banyak biar badanmu kuat."Aku melihat kedekatan mereka, air mataku hampir jatuh.Aku menunduk dan terus makan diam-diam.Aku tidak boleh menunjukkan reaksi yang terlalu keras, aku tidak boleh membuat Tommy sadar kalau aku sudah berbeda.Kalau dia tahu aku berencana pergi, dia pasti tidak akan membiarkanku.Apalagi sekarang aku sedang mengandung anaknya, hal itu juga tidak boleh dia tahu."Tommy, kamu segitunya merhatiin aku, apa Nona Yura nggak marah?"Merry melirikku dengan sengaja saat berkata begitu.Tommy sempat terdiam lalu buru-buru menjawab, "Dia nggak bakal marah, Merry. Kamu sekarang hamil, kamu harus makan makanan yang bergizi.""Yura juga perempuan, dia bisa ngerti kamu."Aku men
Read more