Short
Pewaris yang Kubawa Pergi

Pewaris yang Kubawa Pergi

Oleh:  MillyTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Bab
2Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sudah delapan tahun aku menikah. Aku menerima warisan bernilai ratusan triliun yang kakek tinggalkan untukku dan suamiku, seorang kepala mafia. Ketika pengacara melakukan proses serah terima, dia malah menemukan buku nikahku palsu. Warisan ratusan miliar itu pun jatuh hanya padaku seorang diri. "Nona Yura, sistem menunjukkan Anda sudah bercerai sejak setahun lalu. Suami Anda, Pak Tommy, sekarang istri sahnya adalah Merry." "Sekarang Anda berstatus lajang." "Dengan begitu, Pak Tommy tidak berhak atas warisan ini." Merry adalah cinta lama Tommy, perempuan yang dulu pergi ke luar negeri. Aku sempat tidak rela saat melihat pesan dari pengacara. Ternyata kasih sayang dan perhatian Tommy selama ini hanyalah kebohongan. Awalnya aku sudah menyiapkan kejutan di hari peringatan pernikahan kami. Aku ingin memberitahunya bahwa aku hamil. Itu kabar yang kami tunggu selama delapan tahun. Tapi sekarang aku sadar, mungkin sebenarnya dia tidak pernah menantikannya. Aku mengusap perutku dan berpikir dalam hati. Meski anak kembarku lahir tanpa ayah, tetap tidak masalah. Aku hanya harus pergi dari tempat yang penuh kebohongan ini.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Pengacara memberitahuku bahwa suamiku yang sudah menikah denganku selama delapan tahun ternyata sudah menceraikanku sejak setahun lalu. Secara hukum, dia sudah menjadi suami orang lain.

Saat itu aku berdiri terpaku lama sekali.

Aku benar-benar tidak mau percaya pada kenyataan ini.

Ponselku berbunyi, pesan dari Tommy Kardi masuk.

[Sayang, aku hari ini pulang ke tanah air. Aku beliin kamu tas model baru. Ada urusan kecil di kantor, selesai itu aku langsung pulang nemenin kamu.]

Pesan itu menusuk hatiku seperti duri.

Kalau sebelumnya, aku pasti merasa bahagia menerima kabar itu.

Tommy selalu membawakanku hadiah setiap kali pulang dari perjalanan bisnis.

Awalnya aku yang berdiri di aula bandara bermaksud memberi kejutan.

Tapi aku tidak menyangka kejutan itu berubah menjadi mimpi buruk.

Aku melihat sosok yang sangat kukenal keluar dari pintu kedatangan.

Tubuhnya tinggi, setelan jas hitam menegaskan ketampanannya.

Namun, dia menuntun seorang perempuan dengan penuh kelembutan.

Perempuan itu hamil besar, wajahnya berseri-seri.

Itu Merry.

Dadaku perih seperti disayat, tubuhku gemetar.

Aku dan Tommy tumbuh besar bersama.

Selama 28 tahun, kami tidak pernah terpisah.

Saat itu aku percaya tidak ada yang bisa menandingi cinta kami.

Sekarang aku sadar, cinta itu ternyata racun manis.

Setahun lalu buku nikah kami hilang. Tommy bilang akan menyuruh asistennya mengurus pengganti. Aku masih ingat pernah menandatangani sebuah dokumen. Kini aku sadar itu kemungkinan surat cerai.

Pikiran itu menusuk dadaku seperti jarum.

Aku menggenggam bunga yang kusiapkan untuknya sampai kukuku hampir melukai telapak tanganku.

Aku menatapnya dalam-dalam sekali, lalu berbalik pergi dan membuang buket bunga ke tempat sampah.

Aku pulang ke rumah dengan tubuh lemah, seakan jiwaku menghilang.

Aku pun masuk kamar mandi dengan linglung dan mengambil alat tes kehamilan.

Dua garis muncul di sana, membuatku merasa hidup benar-benar mempermainkanku.

Tiga bulan lalu aku pergi ke rumah sakit sendirian untuk menjalani percobaan bayi tabung ke 12.

Kami sudah lama menikah, tetapi aku tidak pernah hamil.

Tommy bilang itu tidak penting. Dia berkata meski tanpa anak, dia akan tetap mencintaiku sepenuh hati.

Semua percobaan sebelumnya gagal.

Setiap harapan berakhir jadi kekecewaan.

Tapi aku tidak bisa berhenti berharap. Aku ingin memiliki anak sebagai wujud cinta kami.

Enam bulan lalu, saat dia dinas keluar negeri, aku memakai sampel yang tersimpan untuk melakukan percobaan ke-12.

Kemarin dokter memberi kabar aku berhasil hamil. Bayinya sehat!

Kandunganku sudah lebih dari tiga bulan, bayi kembar, laki-laki dan perempuan.

Awalnya aku ingin memberi kabar itu di hari peringatan pernikahan kami.

Tapi aku tidak menyangka dia sudah lebih dulu menjadi ayah untuk anak dari perempuan lain.

Tidak heran dia tidak peduli apa aku bisa punya anak atau tidak. Ternyata dia sudah menjadi ayah, hanya saja bukan untuk anakku.

Suara langkah terdengar di luar pintu, lalu sosok Tommy muncul di ambang pintu.

Aku buru-buru menghapus air mata dan menyembunyikan alat tes kehamilan di belakang, lalu memasukkannya ke dalam saku.

"Sayang, kenapa kamu nggak balas pesan? Aku kira ada apa-apa. Aku khawatir banget."

Dia melangkah cepat mendekat, wajahnya penuh kecemasan.

Aku menunduk dan menghindari tatapannya yang hangat.

Saat kami baru berpacaran, aku pernah ngambek dan sengaja nggak balas pesannya. Waktu itu dia sampai menyewa helikopter untuk mencariku di seluruh kota.

Sekarang semua kasih sayang itu hanya tersisa dalam kenangan.

Dia sudah memberikan perhatian itu pada orang lain.

"Aku… tadi aku nemenin teman jalan-jalan, ponselku kehabisan baterai." Aku memaksakan senyum.

Dia memelukku erat, dagunya bersandar di kepalaku, suaranya dalam dan lembut.

"Jangan begitu lagi. Kamu tahu kan, aku nggak bisa hidup tanpa kamu."

Tubuhku kaku dalam pelukannya, hatiku terasa campur aduk.

Ponselnya tiba-tiba berdering.

Tommy melirik layar dan wajahnya berubah serius.

"Sayang, aku keluar sebentar, ada telepon."

Dia pun melepaskanku dan berbalik menuju balkon.

Aku mendongak, menatap punggungnya yang menjauh, hatiku kembali sakit.

Beberapa menit kemudian dia kembali dengan terburu-buru dan mengambil jasnya.

"Ada urusan mendadak di kantor. Aku harus pergi dulu, nanti aku cepat pulang."

Aku tidak bicara, hanya mengangguk pelan.

Pintu menutup keras, sosok Tommy menghilang dari pandanganku.

Aku melempar alat tes kehamilan ke tempat sampah, air mataku jatuh lagi.

Anakku, maafkan Mama, Mama tidak bisa memberimu keluarga yang utuh.

Tapi Mama akan mencintaimu sepenuh hati dan memberikan yang terbaik.

Seminggu kemudian aku menyelesaikan urusan warisan dan mengurus paspor. Aku membawa kedua anak ini pergi selamanya supaya tidak mengganggu kebahagiaan Tommy bersama Merry dan anak mereka.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status