Semua Bab Reinkarnasi Kaisar Tanpa Tanding: Bab 241 - Bab 250

Ketika matahari terbit di hari kedua, Chen Long telah menyelesaikan pemotongan Akar Naga Putih menjadi irisan-irisan yang sangat tipis. Keringat mengalir deras dari dahinya, matanya sedikit memerah karena kelelahan, tetapi fokusnya tidak pernah goyah."Langkah berikutnya," gumam Chen Long dengan suara yang sedikit serak, "adalah mengintegrasikan irisan Akar Naga Putih ke dalam campuran yang sudah ada."Ini adalah bagian yang paling kritis dari seluruh proses. Akar Naga Putih mengandung energi yang sangat kuat—jika dimasukkan terlalu cepat atau dengan cara yang salah, energi itu bisa bereaksi dengan keras dan meledakkan seluruh tungku.Chen Long mengambil irisan pertama dengan pinset spiritual yang dia buat dari energi spiritualnya sendiri. Dengan gerakan yang sangat perlahan dan hati-hati, dia memasukkan irisan itu ke dalam cairan di dalam tungku.SSSSS...Suara mendesis terdengar saat irisan Akar Naga Putih menyentuh cairan. Energi dari akar mulai menyebar, bereaksi dengan esensi Bun

Chen Long terbang dengan kecepatan tinggi melintasi langit malam. Di bawahnya, pemandangan terus berubah—dari dataran hijau menjadi hutan lebat, kemudian menjadi area berbukit, dan akhirnya menjadi tanah tandus yang semakin kering.Setelah terbang selama sekitar enam jam tanpa henti, Chen Long mulai merasakan perubahan suhu udara. Udara yang tadinya sejuk mulai menjadi panas dan kering. Dia tahu bahwa dia sudah mendekati Gurun Tulang Putih.Ketika fajar mulai menyingsing, Chen Long akhirnya melihatnya—hamparan luas pasir putih yang membentang hingga ke cakrawala. Dari ketinggian, gurun itu terlihat seperti lautan putih yang tidak berujung, dengan gelombang-gelombang bukit pasir yang tercipta oleh angin.Tetapi yang membuat pemandangan ini mengerikan adalah—pasir putih itu bukan pasir biasa. Bahkan dari jarak jauh, Chen Long bisa melihat bahwa pasir itu terbuat dari serpihan tulang yang sangat halus. Ribuan, mungkin jutaan makhluk telah mati di gurun ini selama ribuan tahun, dan tulang

Chen Long dan Xiao Bai melanjutkan perjalanan mereka lebih dalam ke Gurun Tulang Putih. Setelah insiden dengan Roh-roh Tak Tenang, mereka tidak bertemu dengan banyak gangguan—hanya sesekali Ular Tulang atau makhluk tulang lainnya yang mudah diatasi.Matahari mulai condong ke barat ketika Chen Long tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak beres. Angin yang tadinya tenang mulai bertiup dengan lebih kencang. Pasir tulang di tanah mulai bergerak, tertiup ke udara dalam jumlah yang semakin banyak.Xiao Bai merasakan perubahan itu juga dan membuat isyarat tangan yang memperingatkan bahaya."Aku tahu," kata Chen Long sambil menatap ke cakrawala. Di kejauhan, dia bisa melihat sesuatu yang mengerikan—sebuah dinding raksasa berwarna putih yang bergerak ke arah mereka dengan kecepatan tinggi. Dinding itu tingginya mencapai ratusan meter, membentang dari tanah hingga langit, menutupi seluruh cakrawala."Badai Tulang," gumam Chen Long dengan ekspresi serius. "Dan ini yang sangat besar. Kita harus me

Tangga batu itu turun sangat dalam—Chen Long menghitung setidaknya ada dua ratus anak tangga sebelum akhirnya mereka mencapai dasar. Semakin dalam mereka turun, semakin jelas terasa aura spiritual yang sangat kuat dari tempat ini—aura yang berbeda dari apapun yang pernah Chen Long rasakan sebelumnya.Ini bukan aura kekuatan atau kekerasan, tetapi aura... keseimbangan. Aura yang netral, tidak memihak, tidak menghakimi berdasarkan kekuatan tetapi berdasarkan perbuatan.Ketika mereka akhirnya mencapai dasar tangga, Chen Long menemukan dirinya berdiri di depan sebuah pintu raksasa yang terbuat dari batu hitam mengkilap. Pintu itu diukir dengan simbol Yin dan Yang yang sangat besar—representasi dari keseimbangan dan karma.Di tengah simbol, terdapat sebuah tulisan yang bersinar dengan cahaya keemasan:**"TIMBANGAN KARMA AKAN MENILAI JIWAMU. JIKA KEBAIKANMU MELEBIHI KEJAHATANMU, PINTU AKAN TERBUKA. JIKA TIDAK, KAU AKAN MENGHADAPI KONSEKUENSI DARI PERBUATANMU."**Chen Long menarik napas dala

Bayangan itu meluncur dengan kecepatan yang luar biasa—jauh lebih cepat dari Chen Long bisa bergerak. Dalam sekejap mata, pedangnya sudah hampir mencapai leher Chen Long.Tetapi Chen Long sudah mengantisipasi. Dia menggunakan Tulisan Dewa yang telah dia kuasai di kehidupan barunya—sesuatu yang Bayangan ini tidak miliki."Tulisan Dewa: Pembekuan Waktu!"Karakter keemasan muncul, dan tiba-tiba waktu di area sekitar Chen Long melambat drastis. Bayangan yang bergerak dengan kecepatan kilat tiba-tiba bergerak seperti dalam slow motion.Chen Long menggunakan kesempatan ini untuk melompat mundur dan mengambil jarak. Dia mengayunkan kedua pedangnya secara bersamaan."Teknik Pedang Ganda! Naga Kembar Bertabrakan!"Dari Pedang Naga Langit keluar naga cahaya keemasan, dari Pedang Naga Es Surgawi keluar naga es putih. Kedua naga itu melesat ke arah Bayangan dengan kekuatan yang menggabungkan api dan es.Bayangan itu keluar dari efek Pembekuan Waktu dan dengan cepat memotong kedua naga itu menjadi