“Kau terlihat menyedihkan ya, Putra Mahkota,” ejek An Beiye.Seketika Qiang Yuze mendelik tajam. Dia berusaha bangkit dengan susah payah.“Diam! Kenapa kau ada di sini?! Seharusnya kau sudah mati!” teriaknya.Dengan satu tangan menunjuk ke arahnya. Dan tatapan penuh amarah.Namun belum sempat Qiang Yuze menarik napas lagi, tinju keras menghantam rahangnya.Bugh!Kepalanya terpelanting ke samping. Dunia di sekitarnya berputar. Tapi pukulan berikutnya datang tanpa ampun.An Beiye menghantamnya berulang kali. Seolah setiap pukulan adalah pelampiasan amarah yang telah menumpuk.Darah mengucur dari hidung Qiang Yuze, menetes ke lantai batu. Ia mencoba menangkis, tapi tangan dan kakinya tak lagi punya tenaga.Satu tendangan terakhir menghantam ulu hatinya.“Akh!”Tubuh Qiang Yuze terlempar ke belakang. Menabrak dahan pohon, lalu jatuh tersungkur.Perlahan, An Beiye kini mendekat. Menatap dengan wajah dingin, penuh penghinaan.“Dosamu terlalu banyak, Qiang Yuze. Mati pun terlalu ringan untukm
Huling Na-update : 2025-11-10 Magbasa pa