Di tengah kebingungan itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.Tok! Tok!“Yue! Kau sudah bangun? Cepatlah, aku lapar. Ayah menunggumu untuk sarapan bersama!” teriak seorang pria dari luar, suara yang terasa begitu akrab.Tubuh Ming Yue tersentak. Ia bergegas turun dari ranjang, langkahnya gontai namun cepat menuju pintu. Saat dibuka, matanya membelalak. Di hadapannya berdiri sosok lelaki muda dengan sorot mata jenaka yang sudah sangat lama tak ia lihat.“Cepat ganti pakaianmu, jelek,” ejek pemuda itu sambil menyeringai. Dialah Ming Hao, satu-satunya kakak laki-lakinya. Dan seharusnya ia sudah lama meninggal.Tanpa pikir panjang, Ming Yue langsung memeluknya erat. Air mata yang tak sempat ia tahan jatuh membasahi bahu kakaknya.“Kakak,” gumamnya lirih. “Syukurlah, kau masih hidup.” Pelukannya sedikit gemetar, namun ia bersyukur bisa melihat kakaknya lagi.Ming Hao tercengang, ekspresinya bingung. Biasanya, jika ia mengejek adiknya, Ming Yue akan kesal dan membalas deng
Huling Na-update : 2025-09-17 Magbasa pa