Adit menangis sambil berguling-guling di lantai. Kelereng di tangannya tanpa sengaja mengenai mata Nina.Aku merasa terkejut, segera memeriksanya.Melissa yang ada di samping berkata dengan sinis, "Anak-anak hanya bermain-main saja, nggak apa-apa."Mata Nina segera membengkak dan memerah."Aduh, tenaga Adit nggak begitu besar, nggak perlu segugup itu."Melissa terus mengoceh, sementara aku langsung berteriak penuh amarah."Kalau kamu bicara lagi, aku akan merobek mulutmu."Jeffry tidak melihat luka Nina, hanya bisa melihat cinta sejatinya yang menangis dengan wajah menyedihkan.Jeffry mencengkeram pergelangan tanganku, lalu berkata dengan nada dingin, "Minta maaf pada Melissa.""Kalau nggak, aku akan mengusirmu."Aku tidak memiliki siapa-siapa di kota ini. Jika keluar dari rumah ini, aku tidak akan bisa bertahan hidup.Jeffry berpikir aku akan merasa takut, lalu langsung berkompromi.Namun, aku hanya tertawa pelan."Baiklah. Aku dan Nina akan pergi bersama, agar nggak mengganggu kalian
Read more