Share

Bab 3

Author: Yama
Siapa pun yang bersedia melayani mereka, silakan saja.

Aku memeluk Nina, tidur dengan nyenyak semalaman.

Pagi harinya, aku masih setengah sadar ketika mendengar suara lembut dari luar pintu.

"Kak Jeffry, apa aku dan Adit nggak akan merepotkan Kak Linda kalau tinggal di sini?"

"Nggak apa-apa. Linda di rumah seharian nggak ada kerjaan. Dia bisa mengurus kalian," balas Jeffry.

Ketika membuka pintu, aku melihat Adit berlarian dengan membawa kelereng di dalam kamar.

Begitu Jeffry melihatku, dia berkata dengan sikap merendahkan.

"Kamu bantu Melissa mengangkat kopernya. Barang-barangnya terlalu banyak, dia nggak kuat mengurusnya sendiri."

Aku tertawa dingin. "Itu urusannya sendiri, apa hubungannya denganku?"

Ini pertama kalinya aku bersikap keras padanya. Jeffry merasa terkejut, keningnya berkerut dalam sampai bisa menjepit nyamuk.

"Kak Jeffry, sepertinya Kak Linda nggak menerimaku. Lebih baik aku membawa Adit pergi saja."

Air mata Melissa seperti keran air yang mengalir begitu saja.

Jika aku tidak salah ingat, sepertinya aku setahun lebih muda dari Melissa.

Jeffry menunjukkan ekspresi sedingin es.

"Linda, aku sudah mengatakan kalau nggak ada hubungan apa-apa antara aku dan Melissa. Bisakah kamu berpikiran lebih terbuka?" ujar pria itu.

Entah sudah berapa kali aku mendengar kata-kata "berpikiran lebih terbuka" ini.

Sejak Jeffry pergi ke rumah sakit untuk merawat Melissa dan menunda pernikahan kami, dia selalu menyuruhku untuk berpikiran lebih terbuka.

Aku terus mengalah. Saat melahirkan, aku bahkan pergi ke rumah sakit sendirian.

Jeffry tidak bisa meninggalkan tugasnya karena hari itu adalah ulang tahun Adit. Dalam momen penting seperti itu, Jeffry harus hadir secara langsung.

Satu jam setelah Jeffry pergi, aku mulai mengalami kontraksi.

Jeffry tidak mengangkat teleponnya, juga tidak membalas pesannya.

Aku turun dari tempat tidur untuk memanggil ambulans dengan menahan rasa sakit. Setelah bertahan semalaman penuh, aku baru berhasil melahirkan Nina.

Jeffry juga tidak pernah merayakan tahun baru dengan kami. Karena dia berkata ….

"Ini adalah saat berkumpul bersama. Melissa dan Adit begitu kesepian, sungguh menyedihkan."

Namun, apakah dia pernah memikirkan bahwa, di saat semua orang bersuka ria dengan lampu-lampu terang, aku dan Nina hanya punya satu sama lain untuk bersandar.

Mungkin karena ekspresiku yang tenggelam dalam kesedihan terlalu menyakitkan ….

Jeffry mencoba untuk menghapus air mata di wajahku dengan ekspresi tanpa daya. Namun, aku tanpa sadar mundur selangkah.

Jeffry terdiam di tempat. Ini pertama kalinya aku menjauh dari sentuhannya.

Adit yang merasa lelah bermain, langsung memeluk paha Jeffry sambil bertanya.

"Ayah, kapan kita akan makan? Aku lapar."

Jeffry tidak menjawab, melainkan melirik ke arahku tanpa sadar.

Aku seolah tidak mendengar apa-apa, fokus memakaikan baju pada Nina.

Cuaca dingin datang dengan cepat di daerah ini. Udara dinginnya sampai membuat gigi bergemeretak.

Jeffry dulu adalah kakak kelasku. Untuk mengejarnya, aku tanpa ragu ikut dengannya ke tempat ini.

Ibuku mengatakan bahwa aku akan menyesal. Namun, pada saat itu ambisiku begitu besar.

Sekarang, aku benar-benar menyesalinya.

Cinta yang membara tidak bisa menghangatkan hati yang dingin. Ini sama seperti aku yang tidak akan pernah bisa beradaptasi dengan cuaca di tempat ini.

Melissa menarik Adit dari kaki Jeffry, lalu berkata dengan nada tegas.

"Sudah berapa kali aku katakan kalau kamu nggak boleh memanggil Paman Jeffry dengan sebutan Ayah. Bibi Linda akan marah kalau mendengarnya."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 9

    Ini pertama kalinya Jeffry berbicara dengan kasar pada cinta sejatinya. Ini sungguh aneh.Melissa duduk terdiam di lantai, sementara Adit yang begitu ketakutan sampai lupa untuk menangis.Hari-hariku berlalu dengan tenang. Orang tuaku mengetahui bahwa aku sudah menikah dengan Leonard.Mereka merasa sangat senang sampai tidak bisa tidur selama beberapa hari.Ketika Nina tahu bahwa Leonard akan menjadi ayahnya, dia segera menutupi kepalanya dengan topi.Aku segera bertanya, "Nina, apa kamu nggak suka?"Hati Leonard langsung menegang. Dia begitu gugup sampai lupa mencuci piring."Bukan, Nina senang!" Nina menunjukkan rambutnya yang berantakan karena tertutup topi,Wajah kecilnya memerah. Dia melangkah dengan kaki pendeknya, lalu langsung memeluk Leonard."Nina sangat menyukai Ayah Leonard."Leonard tersenyum lega.Ketika kami kembali ke rumah sakit, seorang perawat muda menarikku ke samping untuk menceritakan sedikit gosip."Melissa yang ada di ruang perawatan tiga dipukuli orang."Aku me

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 8

    Jeffry menuduhku dengan penuh amarah, "Kalau ada masalah, hadapi aku."Melissa melemparkan diri ke pelukan Jeffry sambil menangis."Aku hanya menasihati Kak Linda supaya dia nggak menggantungmu lagi karena sekarang dia sudah memiliki pacar.""Tapi Kak Linda merasa nggak senang, lalu ...."Melissa mengatakan ini hanya untuk membersihkan dirinya dari semua tuduhan, mempertahankan citranya sebagai gadis yang baik.Namun, Jeffry seakan hanya bisa mendengar tiga kata "sudah memiliki pacar". Dia berujar dengan tidak percaya."Apa kamu sudah bersama orang lain?"Ketika Melissa melihat Jeffry terfokus pada hal yang salah, dia berusaha mengembalikan topik."Kak Jeffry, jangan menyalahkan Kak Linda karena memukulku. Nggak sakit, ini sama sekali nggak sakit."Jeffry sudah tidak bisa mendengar apa-apa lagi. Dia hanya tahu bahwa aku sudah direbut orang lain.Pria itu mencengkeram lenganku dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkanku."Linda, kenapa kamu mudah sekali jatuh cinta pada orang lain?

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 7

    "Kamu dulu sangat menyukaiku. Kenapa sekarang kamu menolakku begitu saja?" tanya pria itu.Jeffry tidak bisa menerima perbedaan sikapku ini. Setelah kehilangan, dia baru menyadari betapa berharganya apa yang dulu dia miliki.Aku tampak sedikit linglung, sementara Leonard berkata dengan nada cemas."Jangan percaya padanya. Kata-kata pria yang diucapkan sambil menangis nggak bisa dipercaya."Tanpa menghiraukan upaya Leonard yang mencegahku, aku perlahan berjalan ke hadapan Jeffry.Bulu mata panjang Jeffry basah oleh air mata. Dia merasa senang karena aku berbalik, hendak memelukku.Namun, yang menyambutnya adalah tamparan keras dariku."Dulu aku memang sangat mencintaimu. Tapi hidup 8 tahun seperti janda sudah cukup untuk mengikis rasa cinta itu.""Nggak semua orang yang meminta maaf harus dimaafkan."Jeffry melarikan diri dengan ekspresi putus asa, tidak percaya dan tidak mau memercayainya.Ternyata wanita yang mencintainya dengan sepenuh hati akan meninggalkannya tanpa ampun.Sekarang,

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 6

    "Anak Muda, kamu mencari siapa?""Paman, aku suami Linda," jawab Jeffry.Pria tua yang tadinya ceria itu langsung cemberut. Dia pun masuk ke dalam rumah. Ketika keluar lagi, tangannya sudah memegang beberapa sapu."Dasar bajingan, kamu masih berani datang ke rumahku!""Dulu kamu menindas Linda. Kami nggak bisa melakukan apa-apa karena kamu jauh di sana.""Sekarang kamu masih berani datang ke sini? Aku akan menghajarmu sampai mati."Jeffry yang dipukuli, tidak bisa melawan. Dia terpaksa pergi dengan kesal.Namun, Jeffry tidak menyerah, mengirimkan pesan padaku.[Aku akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hak asuh Nina.]Leonard menghiburku, mengatakan agar aku jangan panik. Dia akan mencari solusinya.Pengacara berkata, "Meski Jeffry adalah Ayah anak itu, dia sudah lalai dalam mengurus keluarganya. Dia nggak akan memiliki peluang untuk menang.""Kalau ada bukti perselingkuhannya, kita akan lebih mudah menang di pengadilan."Di saat aku kebingungan mencari bukti pendukung, tiba-tib

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 5

    Setelah naik pesawat semalaman, kami kembali ke kampung halaman kami.Berdiri di depan pintu rumah, aku merasa sedikit ragu.Dulu demi Jeffry, aku bertengkar hebat dengan keluargaku. Selama 8 tahun ini, kami tidak pernah berhubungan.Saat aku masih ragu-ragu, pintu tiba-tiba terbuka.Ibuku sedang membawa sampah. Matanya terbelalak ketika melihat diriku dan Nina.Setelah 8 tahun berlalu, ibuku sudah makin menua. Ini membuat mataku sedikit perih.Di ruang tamu, aku memberanikan diri untuk berbicara."Aku dan Jeffry sudah berpisah. Aku nggak akan pergi lagi."Ayahku tidak mengatakan apa-apa, hanya mendengus.Suasana langsung menjadi tegang. Sepertinya mereka sudah sangat kecewa denganku.Aku bersiap untuk pergi dengan perasaan sedih.Nina melompat turun dari sofa, berlari kecil ke hadapan ayahku, lalu memanggilnya dengan lembut."Kakek, Nenek, Nina sangat merindukan kalian."Ayahku memeluk Nina dengan ekspresi kosong, sama sekali tidak melepaskannya.Ibuku dengan senang hati mengupaskan j

  • Cinta Berujung Duka atau Suka   Bab 4

    Adit menangis sambil berguling-guling di lantai. Kelereng di tangannya tanpa sengaja mengenai mata Nina.Aku merasa terkejut, segera memeriksanya.Melissa yang ada di samping berkata dengan sinis, "Anak-anak hanya bermain-main saja, nggak apa-apa."Mata Nina segera membengkak dan memerah."Aduh, tenaga Adit nggak begitu besar, nggak perlu segugup itu."Melissa terus mengoceh, sementara aku langsung berteriak penuh amarah."Kalau kamu bicara lagi, aku akan merobek mulutmu."Jeffry tidak melihat luka Nina, hanya bisa melihat cinta sejatinya yang menangis dengan wajah menyedihkan.Jeffry mencengkeram pergelangan tanganku, lalu berkata dengan nada dingin, "Minta maaf pada Melissa.""Kalau nggak, aku akan mengusirmu."Aku tidak memiliki siapa-siapa di kota ini. Jika keluar dari rumah ini, aku tidak akan bisa bertahan hidup.Jeffry berpikir aku akan merasa takut, lalu langsung berkompromi.Namun, aku hanya tertawa pelan."Baiklah. Aku dan Nina akan pergi bersama, agar nggak mengganggu kalian

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status